سأمضي ولو كلفتني الطريق وقل الوفي و خان الصديد سأمضي إلى الله يا صاحبي فإني أخاف عذاب الحريق
Selasa, 13 Maret 2012
KENALKAN ANAK PADA SANG PENCIPTA !
Tugas besar yang pertama kali harus di jalankan oleh orang tua dalam mendidik anak adalah mengenalkan anak dengan Sang pencipta yaitu Alloh SWT. Inilah “ma’rifatulloh” yang dengannya fitroh insaniah (fitrah tauhid) terjaga dan terpelihara. Ma’rifatulloh bagi seorang anak merupakan pondasi dasar yang diatasnya akan berdiri bangunan islam yang megah dan mercusuar. Begitu juga kalimat pertama yang seharusnya menoreh dan menggores lembaran putih dalam jiwa anak-anak kita.
Generasi tauhid dan robbani tidak akan terwujud tanpa andil orang tua dalam mengenalkan anak pada sang pencipta. Tentunya bukan sekedar mengajari bahwa Alloh itu ada. Lebih dari itu, anak harus selalu dikawal dengan manhaj yang benar dalam ma’rifatulloh. Seperti mengenalkan tentang sifat dan asma Alloh, menanamkan jiwa ketauhidan dan mengubur dalam semua bentuk kesyirikan. Semua itu adalah bagian dari mengenalkan anak pada sang pencipta (ma’rifatulloh)
URGENSI MENGENALKAN ANAK PADA SANG PENCIPTA
Anak akan tumbuh dengan lurus ketika sejak kecil telah mengenal Alloh. Benih-benih akhlak mahmudah pun akan berkembang jika hati yang seolah bagaikan ladang tempat berseminya tanaman selalu disirami dengan mata air ma’rifatulloh.
Ada beberapa urgensi mengenalkan anak terhadap sang pencipta sejak dini. Diantara urgensi tersebut adalah:
1. Mengenalkan anak kepada Sang pencipta adalah benteng menjaga kefitrohan. Tentu semua kita telah faham bahwa setiap anak terlahir dalam keadaan fitroh kemudian orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut yahudi,nasrani ataupun majusi. Jika anak –anak kita tidak mengenal Alloh maka yang pertama kali disalahkan adalah orang tuanya. Karena pada dasarnya orang tualah yang menyebabkan anak menjadi yahudi ,nasrani maupun majusi. Dengan mengenalkan Alloh pada anak didik maka akan sirnalah paradigma dalam jiwa anak kita untuk meyakini ada sesembahan selain Alloh. Inilah benteng perkasa bagi masa depoan anak kita.
2. Mengenalkan anak dengan Alloh merupakan upaya menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka, dimana Alloh swt berfirman” Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…(QS. Al-Tahrim: 6)
3. Mengenalkan anak kepada ma’rifatulloh akan menjadikan anak mempunyai kepribadian yang kuat dan membentuk anak berakhlaq terpuji dalam kehidupan sehari- hari.
BEBERAPA METODE MENGENALKAN ANAK PADA SANG PENCIPTA
Mengenalkan Anak pada sang pencipta bisa dilakukan dengan berbagai cara. Sebagai orang tua maupun pendidik hendaknya inovatif dan kreatif dalam pelaksanaannya. Beberapa metode yang bisa dilakukan diantarannya:
1. Para pendidik hendaknya senantiasa belajar ilmu aqidah dengan benar. Keberadaan Alloh yang ghaib seringkali menjadi pertanyaan bagi anak kecil. Jangan sampai ketika ditanya oleh anak “ Ibu, Alloh itu dimana sih?” maka dijawab dengan “ Nak, Alloh itu di mana-mana”. Jawaban tersebut seolah menenangkan anak. Namun tidak mencerminkan jawaban yang benar dalam mengenalkan keagungan Alloh. Tidak masuk akal jika Alloh yang maha tinggi bersemayam di mana-mana dan di setiap tempat. Alloh telah menjelaskan sendiri bahwa Dia berada di langit dan bersemayam di atas Ars-Nya.
2. Menggunakan Lafadz Alloh dalam percakapan sehari-hari dengan anak didik merupakan cara efisien mengenalkan anak pada ma’rifatulloh. Misalnya dalam memberikan pujian pada anak yang mau menjalankan sholat sendiri walaupun masih asal-asalan . ucapkanlah pada anak , ‘Subhanalloh adik memang pinter dan rajin, Alloh sangat suka dengan anak yang rajin.” Dan semisalnya . Hal ini akan mengenalkan dan mendekatkan anak pada sang pencipta.
3. Perkenalkan nikmat Alloh dan kasih sayang-Nya melalui fungsi organ tubuhnya. Sebagai contohnya ketika orang tua sedang bermain dengan anak cobalah untuk menyuruh anak kita berdiri dengan satu kaki, kemudian berjalan. Ketika anak tersebut kesulitan maka ucapkanlah pada anak tersebut. “Dik , Alloh ternyata sangat sayang pada adik dengan dua kaki normal yang bisa berjalan. Coba kalau adik gak punya dua kaki gak bisa jalankan?”
4. Membiasakan mengajak anak berdoa pada alloh disetiap kapan saja . Seperti sebelum dan sehabis makan, beranjak tidur dan sesudahnya,ketika hendak safar dan lainnya . dan hendaknya mengajari anak untuk menghafal asmaul husna sejak dini serta mempraktekkannya sebelum berdoa dalm keseharian kita.
5. Menyediakan berbagai bacaan tentang mengenal Alloh dan RosulNya. Begitu juga menjauhkan anak dari bacaan dan tontonan yang bisa merusak aqidah anak.
BELAJARLAH DARI KISAH LUQMAN
Alloh mengabadikan nasihat luqman kepada anaknya di dalam al Qur’an yang mulia.
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“ dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".(QS. Luqman: 13)
Ibnu katsir rhm mengatakan dalam tafsirnya berkaitan dengan ayat ini.” Luqman berpesan kepada anaknya sebagai orang yang paling disayanginya dan paling berhak mendapatkan pemberian yang paling utama dari pengetahuannya (yaitu tentang tauhid), Oleh karena itu dalam wasiat pertamanya berpesan agar tidak menyekutukan Alloh dengan sesuatu apapun ”
Subhanalloh, kalau kita renungkan nasihat ini begitu agung. Kalimat yang pendek namun mengandung muatan ma’rifatulloh yang begitu dalam. Sungguh tak ada yang utama dalam pendidikan anak melainkan mengenalkan anak pada ma’rifatulloh. Jika sejak dini anak-anak faham akan ma’rifatulloh, Insya Alloh jika dewasa nanti kelak akan melahirkan para mujahid dan dai bahkan dokter,insyinyur,arsitek maupun tokoh masyarakat yang bertaqwa dan faham akan hak hak Alloh dan RosulNya. Semoga….
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar