سأمضي ولو كلفتني الطريق وقل الوفي و خان الصديد سأمضي إلى الله يا صاحبي فإني أخاف عذاب الحريق
Selasa, 13 Maret 2012
Mengenalkkan anak pada Nabi SAW
Figuritas yang Terampas
Dalam tarbiyatul aulad atau pendidikan anak figur atau keteladanan adalah salah satu komponen terpenting sekaligus elemen dasar dalam pembentukan watak dan kepribadian anak. Oleh karena itu orang tua harus faham siapakah figur yang digandrungi oleh anak-anaknya dalam kehidupan sehari-hari. Semua itu karena hari ini para produser film anak berkompetisi dalam memproduksi film superhero (kepahlawanan) yang khusus di sajikan untuk anak-anak. Misi yang di lancarkan cukup komplikasi, satu diantaranya mengalihkan anak dari keteladan sejati kepada nabi SAW. Kita bisa lihat mulai dari Superboy, Superman, Batman, Ultraman, Power Rangers, Naruto dan masih banyak sederet lainnya.
Dampak negatif film tersebut bagi anak yang suka menontonnya sangat signifikan. Anak bukan sekedar bergaya hidup malas bahkan mempunyai kecenderungan emosi yang tidak stabil serta “meneladani” tokoh fiktif dalam film animasi tersebut.
Sampai pada titik parah yang pernah penulis pernah alami sendiri tatkala mengajar TPA. Ada seorang anak merengek meminta diajari “ Doa Power Rangers”. Terhenyak rasanya ungkapan tersebut bagai gelegar suara petir yang mengguncang gendang telinga. Mungkin bisa kita pahami, katakanlah hal tersebut sebagai celotehan . Namun aneh bin ajaib. Ternyata tanpa disadari anak-anak kita menjadi korban figuritas palsu dari kaum yang kebingungan mencari teladan dalam kehidupan mereka. Kita bisa tarik benang merah bahwa tokoh fiktif dalam film-film animasi tersebut benar-benar telah merampas keteladan pada anak-anak kita. Lantas bagaimana solusi bijak mengatasi problmatika besar ini? Tidak lain dan tidak bukan orang tua harus menjadikan Rosululloh saw sebagai uswah hasanah bagi anak-anak kita.
Kenalkan Anak Pada Rosululloh SAW.
Jujur saja , sudahkah kita mengenalkan anak kita pada nabi saw teladan kita rosululloh saw? Tentunya beragam jawaban yang muncul dari mulut kita. Yang jelas banyak di kalangan kaum muslimin sendiri seringkali lalai mengenalkan anak dengan nabi saw.
Seharusnya sejak dini anak-anak kita dididik mengenal nabi saw. Jangan ditunda-tunda lagi. Mulailah dari sekarang mengenalkan anak kepada nabi saw. Tidak perlu menunggu anak besar dan dewasa karena hal tersebut sama saja membiarkan lembaran-lembaran putih anak kita tercoreng dengan tinta-tinta kejahiliyahan dari lingkungan yang tidak konduksif . Goreslah awal kehidupan anak kita dengan tinta emas sejarah kehidupan rosul yang mulia. Harapannya semoga ketika besar goresan –goresan tersebut mampu memancarkan cahaya di tengah gelap dan pekatnya kabut kejahiliyahan yang menutupi kebanyakan manusia.
Sungguh tidak ada pengajaran yang paling utama setelah mengenalkan anak pada Alloh(ma’rifatulloh) kemudian mengenalkan anak pada rosululloh saw (ma’rifatu nabi saw). Anak-anak kita harus terbiasa mendengar cerita tentang siroh nabi saw. Kita pun harus kisahkan kepahlawanan dan keberanian nabi dalam menegakkan kebenaran. Begitu juga kepawaian, kegagahan serta kelincahannya dalam memimpin pasukan dan tentara. Anakpun harus faham bahwa nabi adalah pahlawan tangguh yang membela kaum lemah dan menumpas segala kejahatan dan kedzoliman di muka bumi ini. Kita harus tanamkan bahwa semua tokoh fiktif dalam film tersebut sama sekali tak ada apa-apanya jika di bandingkan dengan kehebatan nabi saw. Makna-makna tersebut harus benar-benar menghujam dalam benak anak kita.
Hal-hal yang wajib dikenalkan pada anak tentang Rosululloh saw
Ada beberapa point penting yang wajib diajarkan orang tua pada anak-anaknya berkaitan dengan Rosululloh saw.
1. Mengenalkan kepada anak kerosulan nabi saw.
Inilah yang merupakan pilar penting setelah bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Alloh. Mengenalkan anak pada kerosulan Nabi saw bertujuan untuk menguatkan aqidah bahwa Alloh mempunyai utusan di muka bumi ini yang wajib di taati dan diteladani. Begitu juga menamkan kecintaan dan ittiba dengan sosok agung yang sangat santun dan menghargai anak-anak.
2. Mengenalkan pada anak Misi dakwah nabi saw
Mengenalkan anak pada misi dakwah nabi saw berarti mengajarkan anak akan pentingnya bertauhid dan ittiba’. Karena memang misi dakwah nabi adalah penegakan tauhid di muka bumi ini. Tujuan pengenalan ini untuk menyemai benih tauhid dan ittiba’ dalam diri anak. Tentunya hal ini sesuai dengan kondisi usia dan pemahaman anak.
3. Mengenalkan pada anak sunnah-sunnah nabi saw.
Sunnah nabi adalah perhiasan bagi anak yang lebih mahal dari emas dan berlian. Dialah bekal kehidupan anak dalam menatap masa depan. Mengenalkan anak pada sunnah nabi saw yaitu dengan jalan mengajarkannya langsung pada anak-anak berbagai sunnah beliau saw mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Begitu juga membiasakan mengucap salam jika bertemu dan berbuat baik pada keluarga dan tetangga serta sunnah lainnya.
4. Mengenalkan pada anak sifat kesempurnaan fisik nabi saw
Kita harus kenalkan sifat kesempurnaan fisik nabi saw kepada anak-anak kita. Hal ini sangat membantu bagi anak memahami bahwa teladan tersebut bukanlah suatu hal yang abstrak. Anak pasti bertanya pada ortunya nabi saw itu seperti apa,kemudian bagaimana ciri-cirinya dll. Para ulama sirohpun dalam bukunya sangat detail menyebutkan sifat kesempurnaan fisik nabi saw .Hal ini menunjukkan sangat pentingnya sifat tersebut diketahui oleh umat islam.
5. Mengenalkan pada anak akhlaq dan kepribadian nabi saw.
Point ini sangat penting karena akhlaq yang mendominasi di masyarakat kita adalah akhlak barat atau adat. Dengan mengenalkan akhlaq dan kepribadian nabi saw insya alloh pribadi islami akan mewarnai masyarakat kita.
6. Mengenalkan pada anak siroh nabi dan para sahabatnya dalam berjuang membela islam.
Kisah-kisah heroik dan menarik dalam sejarah kehidupan nabi dan para sahabatnya hendaknya menjadi topik penting dalam cerita anak. Hal ini bertujuan menumbuhkan jiwa pejuang dan bangga dengan kejayaan islam. Begitu juga mendorong mereka menjadi para mujahid yang tangguh membela islam.
Metode Mengenalkan anak pada Rosululloh saw
Metode yang telah terbukti berhasil dalam dunia ilmu dan pendidikan adalah dengan pembelajaran intensif dan terprogram. Metodologi ini sebenarnya intrepretasi dari makna tadarruj ( step by step) sebagaimana yang telah lama di kenal dalam tradisi ulama islam. Artinya amalan ini bukan asal jalan dan jadi. Namun disana ada tahap pelaksananan dan evaluasi.
Secara gradual ada 2 cara yang telah berkembang dan dapat kita praktekkan.
1. Metode formal.
Yan dimaksud dengan cara formal mengenalkan anak pada rosululloh saw seperti instansi ada lembaga tertentu seperti sekolah-sekolah islam terpadu, Pondok pesantren atau ma’had,PAUD, TPA di masjid atau bahkan memberikan guru privat yang mengajarkan anak-anak kta nilai-nilai islam.
2. Non formal
Seperti menggunakan moment tertentu yang tepat saat mendidik anak. Saat perjalanan, waktu menjelang tidur, ketika anak terbaring sakit dan butuh sentuhan kasih sayang, saat bersama di meja makan dan masih banyak waktu lainnya. Dan yang lebih mengena dalam metode ini sang ibu harus benar-benar berperan sebagai madrosah ula bagi anak-anaknya.
Hanya Rosululloh teladan kita
Jika kita bertanya kepada anak-anak kaum muslimin zaman ini siapakah idola dan teladan mereka? Maka sedikit sekali yang menjawab bahwa idola dan teladan mereka adalah rosululloh saw. Mayoritas dari mereka jawabannya pasti berkisar antara bintang film, pemusik atau atlet olah raga. Maka tidak heran kalau dinding kamar mereka penuh dengan tulisan dan poster mereka.
Wahai para ayah dan ibu tercinta…
Selamatkan anak dan generasi kita dari figuritas-figuritas palsu itu. Kita harus tanamkan hanya rosululloh teladan kita. Ya hanya Rosululloh saw teladan kita. Tak ada yang lain.Sampai kapanpun…
Maha suci Alloh yang berfirman dalam alqur’an.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”(QS. al Ahzab:21)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar