سأمضي ولو كلفتني الطريق وقل الوفي و خان الصديد سأمضي إلى الله يا صاحبي فإني أخاف عذاب الحريق
Selasa, 13 Maret 2012
MENYINGKAP TABIR PEMIKIRAN POLITIK FIRQOH SESAT
Panggung percaturan politik hari ini ternyata bukan sekedar ajang untuk meraih kekuasaan semata. Lebih dari itu, firqoh-firqoh sesat mulai melirik politik untuk mengeksiskan paham mereka dalam lingkup yang lebih makro dan global. Sejak puluhan abad para penggagas firqoh sesat telah berusaha keras membumikan pemahaman mereka lewat jalur pemerintahan. Mungkin sudah tidak asing ketika di zaman sahabat benih-benih syiah dan khawarij mulai disebar untuk menggoncang politik pemerintahan islam. Namun, gerakan-gerakan mereka saat itu masih banyak bersifat underground. Akan tetapi walaupun demikian jerih payah mereka terlihat eksis . Bahkan dari waktu-kewaktu menunggu saat yang tepat untuk mendapatkan angin segar politik demi menggulirkan pemahaman sesat mereka melalui perantara politik dalam sebuah Negara.
Berkaca dari Sejarah
Umat islam hendaknya selalu berkaca dengan sejarah. Karena sejarah manusia hakikatnya kamus hidup yang penuh dengan ibroh bagi umat yang cerdik membacanya. Kalau kita perhatikan ,Pondasi kokoh kemurnian yang di bangun para pendahulu kita semakin hari terlihat luntur. Bangunan megah dan raksasa pemerintahan islam semakin lama terlihat lapuk diserang musuh-musuh islam dari dalam dan luar dan dalam. Gelombang dahsyat firqoh sesat membahana bergerilya di dalam pemerintahan islam. Dizaman Imam ahmad Firqoh sesat Mu’tazilah berhasil menyusup menduduki posisi strategis di dalam pemerintahan. Akhirnya rezim-rezim yang berkuasa menyebarkan pemahaman sesat bahwa al qur’an adalah makhluk. Sampai saat itu para ulama dan ahlul hadis di doktrin penguasa untuk mengeksiskan dan membumikan paham sesat tersebut. Kondisi politik saat itu memang benar-benar membungkam para ulama dalam menyerukan dakwah kemurnian. Sampai pada tingkat ekstrim, rezim al ma’mun menyiksa dan memenjarakan para ulama yang tidak sejalan dengan pemerintahan. Imam ahmad bin hambal adalah salah satu lambang pejuang kemurnian yang tetap eksis di zaman fitnah dan kepalsuan tersebut.
Kalau kita cermati bukan hanya di dalam dinasti umawiyah saja firqoh sesat berkancah dalam politik. Ketika Dinasti abbasiah berkuasa di akhir pemerintahannyapun mulai terserang bibit-bibit Syiah. Memang terlihat sangat lembut, namun di balik kelembutannya ternyata mengkristal menjadi gerakan yang cepat sekali menyebar dalam masyarakat islam. Seperti halnya gerakan zionis yang awalnya digagas hanya oleh beberapa gelintir orang sampai akhirnya eksis membentuk sebuah kedaulatan Negara Yahudi di Israel.
Semua itu tidak lepas dari kerja keras agen-agen Yahudi yang ternyata mampu bermain cantik di dalam panggung politik dunia di balik kepalsuan mereka. Kebusukan aqidah sesat yang di poles dan di bungkus rapi lewat politik itu seolah menjadi hadiah eksklusif di Negara-negara Islam. Kita lihat saat ini hampir hegemoni zionis mewarnai dan mendominasi politik dunia islam dengan kebijakan-kebijakan yang selalu mendeskriminasikan kepentingan islam. Hal tersebut sama seperti gerakan syiah yang ternyata beremulsi dalam sebuah Negara adidaya yang bernama Iran.
Di negeri kita warisan budaya kufur dari hindu dan budha seringkali menjadi isu politik berlabel kelestarian budaya bangsa. Beberapa firqoh sesat kebatinan masih saja menjadikan hal tersebut adalah warisan sejarah yang mereka anggap lebih luhur dari budaya islam. Sebenarnya islam mempunyai warisan budaya yang lebih agung daripada budaya patung. Yaitu budaya keilmuan yang mampu membangun peradaban terelok di sepanjang zaman.
Wajah Dunia Islam Saat Ini
Umat islam seolah terperanjak saat parade firqoh sesat Syiah menggoncang berbagai Negara islam di timur tengah yang notabenenya basis islam dan menjadi symbol perlawanan peradaban barat. Ternyata banyak kalangan yang baru sadar bahwa agen firqoh-firqoh sesat yang puluhan tahun mengendus itu kini mulai manggung di kancah politik yang strategis. Setelah ratusan tahun Iraq yang merupakan salah satu pusat peradaban islam hari ini tak jauh bedanya dengan iran. Eksistensi Syiah di Iraq mulai membantai kaum sunni seperti kaum yahudi di palestina yang membantai umat islam dan disaksikan layar lebar sebagai tontonan. Bahkan kaum sunni semakin lama menjadi kaum yang minoritas dan tertindas.
Setelah Irak dibenamkan dengan hegemoni syiah maka ekspor revolusi iran mulai masuk ke Bahrain, suriah , Yordania, Mesir dan Lebanon. Bahkan sekarang di Yaman geliat Syiah mulai menyeruak menginginkan pendirian Negara Syiah di yaman utara. Realita tersebut memberikan kita sebuah konklusi bahwa peta kekuatan Syiah mulai menggerus timur tengah yang dulu yang merupakan poros islam. Maukah anda melihat pemikiran politik firqoh sesat tersebut di negeri kita? Mari kita simak!
Ditengah carut-marut realita umat dinegeri kita Jalaludin Rahmat mendeklarasikan Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah Indonesia (Muhsin) di Masjid Akbar Kemayoran, Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Pusat pada Jumat 20 Mei 2011. Kadang kita bertanya-tanya, mengapa aliran sesat yang telah difatwakan secara resmi oleh MUI sebagai aliran sesat di Indonesia dibiarkan mengakar di tengah Negara yang mayoritasnya umat islam? Memang tak lepas dari manuver politik yang di balik sarungnya telah ditunggangi kebijakan agen-agen syiah.
Saudaraku fillah…. Inilah waqi’ umat islam seharusnya kita melek terhadapnya. Semua itu karena kita kita berada di dalamnya. Kita harus faham semua ini bukan sekedar wacana politik saja. Memang Politik sekedar kuda tunggangan yang seringkali digunakan para rezim untuk membumikan manhaj mereka. Satu pertanyaan yang perlu kita renungkan dari realita diatas. Akankah negeri kita akan menjadi sasaran ekspor revolusi Syiah dari Iran setelah Irak, Bahrain, Yaman dan lainnya di balik percaturan politik ini?
Selalu Waspada dan Terus Bekerja
Ekspor Revolusi syiah ibarat bom waktu yang hanya menunggu timming yang tepat membumi hanguskan aqidah islam. Umat islam harus berani membredel para agen syiah dalam menyebar bibit-bibit kesesatan yang saat ini dibungkus aqidah taqiyah terutama di jajaran pemegang kendali pemerintahan. Namun jangan sampai waqi’ yang carut marut tersebut membuat kita salah langkah. Banyak sekali jebakan yang menggiurkan. Selain kita harus waspada dan siaga satu. Sepak terjang syiah memang harus di hadang. Tentunya dengan melawan revolusi syiah dengan revolusi kebangkitan. Dakwah di kalangan pejabat pemegang pemerintahan harus juga dipikirkan. Jangan sampai keduluan paham-paham syiah merambah pemikiran mereka. Akhirnya kebijakan politik mereka adalah kebijakan sesat yang mencekoki umat.
Sama sekali kita bukan ingin menjilat penguasa dan menjadi kaki tangan mereka.namun untuk menyampaikan al haq sehingga di tegakkan di alam nyata. Dan salah satu Permasalahannya para umara’ di negeri ini sama sekali tidak terkawal dengan ulama, bahkan terabaikan dari prioritas dakwah. Tidak ada aib mendakwai pejabat pemerintah untuk bekerja melawan konspirasi global sekalipun status mereka penguasa yang dzalim. Bukan kah Alloh memerintahkan Musa dan Harun untuk berdakwah kepada rezim fir’aun yang kafir dan menindas kepada orang-orang beriman? Kami yakin para mujahid faham akan ayat yang mulia ini…
“ Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku. Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, Sesungguhnya Dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut".
(Qs Thaha ayat42-44.)
Wallohu a’lam bishowab.
FIQH MAKANAN DALAM TINJAUAN AL QUR’AN DAN AS SUNNAH
Urgensi memperhatikan Makanan
“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.” (QS. ‘Abasa (80): 24)
Mengapa?
Seharusnya bagi orang yang beriman setiap kali melewati dan membaca ayat yang mulia tersebut selalu mentadabburi makna dan kandungannya. Sebuah perintah lugas dan penuh makna yang turun dari Alloh yang bersemayam di atas singgasanaNya. Ada rahasia besar di balik perintah memperhatikan makanan manusia. Selain sebab utama terkabulnya doa ia juga menjadi sumber kesehatan jiwa dan raga. Oleh karena wajib bagi kita mempelajari tentang fiqh makanan. Bukan hanya sekedar ditinjau dari sisi nutrisi gizinya namun, lebih jauh dari itu yaitu dari sisi halal dan haramnya. Dan kalau kita renungi lebih jauh, ayat tersebut memotivasi kita untuk mengetahui bagaimana fiqh makanan dalam perspektif islam. Maka dari itu dalam pembahasan kali ini akan kita paparkan secara singkat fiqh makanan dalam tinjauan al qur’an dan al hadits. Selain itu Kita bukanlah seperti orang kafir yang makan dan minum seenak perutnya.Kita ingin setiap makanan yang masuk kedalam tubuh kita berbarokah dan jelas kehalalannya.
Kaidah yang Agung dalam makanan
Kalau kita pelajari ilmu ushul fiqh disana ada kaidah yang sangat agung dalam masalah makanan. Orang-orang orientalis tidak faham akan hal-hal seperti ini karena pada dasarnya kajian mereka berkisar pada kulit luar islam saja.
الأصل في الأشيء الحل ولا يحرم إلا ما حرمه الله ورسوله.
"Hukum asal segala sesuatu adalah halal dan sesuatu tidak diharamkan kecuali jika Allah dan Rasul-Nya mengharamkannya.”
Inilah kaidah yang berlaku untuk masalah makanan yang seharusnya dihafal oleh setiap muslim.Dari kaidah tersebut maka hukum asal segala macam makanan baik hewan dan tumbuhan yang ada di darat dan di laut adalah halal untuk di konsumsi. Dan tidak diharamkan dari hal tersebut kecuali apa-apa yang diharamkan di dalam alqur’an dan assunah. Ini lah kaidah yang merupakan pokok pangkal dalam memahami fiqh makanan.
BERBAGAI MAKANAN YANG DI HARAMKAN DI DALAM AL QUR’AN
Alloh SWT berfirman
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.” (QS. Al Maidah: 3)
Dari ayat di atas maka dapat kita perinci bahwa Alloh mengharamkan 5 macam hal.
1. Al Maitah(bangkai)
Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat tersebut mendefinisikan bangkai yaitu
ما مات من الحيوانات حتف أنفه من غير ذكاة ولا اصطياد.
“Setiap hewan yang matinya tanpa disembelih dengan syar’i ataupun mati karena perburuan. ”
Maksud dari menyembelih secara syar’i yaitu disembelih hanyauntuk Alloh dan dengan cara yang diperintahkan Alloh. Contoh bangkai yang diharamkan seperti dalam ayat diatas.
a. Al munkhoniqoh: hewan yang mati dalam keadaan tercekik.
b. Al mawquudzah: hewan yang mati karena dipukul dengan tongkat atau selainnya.
c. Al mutaroddiyah: hewan yang mati karena jatuh dari tempat yang tinggi.
d. An nathiihah: hewan yang mati karena ditanduk.
e. Hewan yang diterkam binatang buas
Termasuk juga hewan yang mati karena sakit baik terkena virus atau yang lain.Jika seseorang mendapati hewan-hewan dengan status diatas dan masih dalam keadaan hidup kemudian dia menyembelihnya dengan cara syar’i maka bukan lah termasuk dalam kategori bangkai yang diharamkan untuk dimakan dan diperdagangkan. Karena dalam ayat tersebut jelas “kecuali yang sempat kamu menyembelihnya” . namun apa saja yang dipotong atau terpotong dari hewan yang masih hidup maka hal tersebut dikategorikan sebagai bangkai juga. Rosululloh saw bersabda
“Apa yang dipotong dari binatang dalam keadaan hidup, maka sesuatu tersebut adalah bangkai.” (HR. Abu Dawud)
Hukum asal dari bangkai adalah haram berdasarkan ayat dan hadist diatas namun dikecualikan dengan 2 bangkai yang dihalalkan dalam islam. Dalilnya hadits dari ibnu Umar rdh
“Kami dihalalkan dua bangkai dan darah. Adapun dua bangkai tersebut adalah ikan dan belalang. Sedangkan dua darah tersebut adalah hati dan limpa.” (HR. Ibnu Majah no. 3218)
2. ad Dam (darah yang mengalir)
Yang di maksud dari darah ditafsirkan surat al al an’am 145 yaitu daman masfuhan(darah yang mengalir). Seperti orang yang menyembelih hewan kemudian darahnya ditampung di baskom dan dibiarkan membeku setelah itu di goreng atau di rebus menjadi makanan saren(jawa) maka hal tersebut haram dimakan.
3. Daging babi
Selain ayat diatas dalam surat (QS. Al An’am: 145) alloh mengharamkan daging babi.
“Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - karena sesungguhnya semua itu kotor - atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah.” (QS. Al An’am: 145)
Termasuk dari daging tersebut adalah kulit dan lemaknya serta seluruh bagian dari babi tersebut.Para ulama menjelaskan bahwa al qur’an menyebutkan “daging”(bukanlemak,tualng atau kulitnya) karena memang daginglah yang biasa di konsumsi dari babi.
4. Hewan yang disembelih atas nama selain Allah
Keharaman hewan yang disembelih bukan atas nama Alloh dijelaskan juga dalam ayat yang lain.
“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.” (QS. Al An’am: 121)
Oleh karena itu haram bagi kaum muslimin memaka daging sembelihan orang musyrik seperti majusi,atheis, murtadin,paganis, penyembah sapi atau matahari dll. Adapun sembelihan ahlul kitab(yahudi dan nasroni) maka hal tersebut di bolehkan berdasarkan firman Alloh SWT.
“Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu.” (QS. Al Maidah: 5)
Berkaitan dengan masalah ini maka orang muslim hendaknya berhati-hati jika mengkonsumsi daging sembelihan yang diimpor dari negeri kaum musyrikin. Namun seandainya jelas daging sembelihan tersebut dilaksanakan secara syar’I dan menyebut nama Alloh saat menyembelih (seperti dengan menyewa kaum muslimin dalam penyembelihan) maka boleh dikonsumsi. Berbeda dengan daging yang diimpor dari Negara kaum muslimin maka kita tidak diwajibkan mengecek sebagaimana daging dari negeri kuffar karena memang kaum muslimin berkompeten dalam hal ini kecuali terdapat indikasi bahwa sembelihan tersebut tidak halal seperti tidak syari dalam penyembelihan.
5. Hewan yang disembelih untuk selain Allah
Haram hukumnya mengkonsumsi daging yang yang disembelih untuk selain Alloh seperti disembelih untuk tumbal, jin penunggu laut selatan,berhala dan penghuni kubur.
Hewan yang haram dalam hadits nabi saw
1. Setiap hewan yang diperintahkan oleh syari’at untuk dibunuh
Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada lima jenis hewan fasiq (berbahaya) yang boleh dibunuh ketika sedang ihram, yaitu tikus, kalajengking, burung rajawali, burung gagak dan kalb aqur (anjing galak).” (HR. Bukhari no. 3314 dan Muslim no. 1198)
Hewan yang digolongkan hewan fasik dan juga diperintahkan untuk dibunuh adalah cecak atau tokek. Hal ini berdasarkan hadits Sa’ad bin Abi Waqqosh, beliau mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh tokek, beliau menyebut hewan ini dengan hewan yang fasik” (HR. Muslim no. 2238). An Nawawi membawakan hadits ini dalam Shahih Muslim dengan judul Bab “Dianjurkannya membunuh cecak.”
Dari Ummu Syarik –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh cecak. Beliau bersabda, “Dahulu cecak ikut membantu meniup api (untuk membakar) Ibrahim 'alaihis salam.” (HR. Bukhari no. 3359)
2. Keledai piaraan/jinak.
keledai jinak menurut mayoritas ulama hukumnya haram untuk dimakan. Dalil yang menyebutkan keharamannya seperti sabda nabi saw.“Seseorang datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sambil berkata, "Daging keledai telah banyak di konsumsi. " Selang beberapa saat orang tersebut datang lagi sambil berkata, "Daging keledai telah banyak di konsumsi." Setelah beberapa saat orang tersebut datang lagi seraya berkata, "Keledai telah binasa." Maka beliau memerintahkan seseorang untuk menyeru di tengah-tengah manusia, sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian mengkonsumsi daging keledai jinak, karena daging itu najis." Oleh karena itu, mereka menumpahkan periuk yang di gunakan untuk memasak daging tersebut." (HR. Bukhari no. 5528 dan Muslim no. 1940). Adapun keledai liar begitu juga dengan kuda maka hukumnya halal.
3. Setiap burung yang bercakar
“Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencengkeram.”( HR. Muslim no. 1934)
Para ulama menjelaskan maksud dari yang bercakar adalah yang digunakan untuk memotong, menerkam atau menyerang mangsanya . Dengan demikian ayam jago, dan berbagai burung merpati, pipit dan sejenisnya tidak termasuk yang diharamkan untuk di konsumsi.
4. Binatang buas yang bertaring
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan setiap hewan buas yang bertaring.” (HR. Bukhari no. 5530 dan Muslim no. 1932)
Dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencengkeram.” (HR. Muslim no. 1934)
An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksud dengan memiliki taring–menurut ulama Syafi’iyah- adalah taring tersebut digunakan untuk berburu (memangsa). Adapun kelinci maka daia tidak termasuk dalam larangan ini hal ini didasarkan oleh riwayat dari Anas,
“Kami pernah disibukkan untuk menangkap kelinci di lembah Marru Azh-Zhohran, orang-orang berusaha menangkapnya hingga mereka keletihan. Kemudian aku bisa menangkapnya lalu aku bawa menghadap Abu Tholhah. Maka dia menyembelihnya kemudian dikirim daging paha depannya atau paha belakangnya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lantas beliau menerimanya." (HR. Bukhari no. 5535 dan Muslim no. 1953)
5. Setiap hewan yang dilarang oleh syari’at untuk dibunuh
Dari Ibnu Abbas, ia berkata,
“Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang untuk membunuh empat binatang: semut, lebah, burung Hudhud dan burung Shurad.” (HR. Abu Daud no. 5267, Ibnu Majah no. 3224 dan Ahmad 1/332. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari ‘Abdurrahman bin ‘Utsman, ia berkata,
“Ada seorang tabib menanyakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai katak, apakah boleh dijadikan obat. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang untuk membunuh katak.” (HR. Abu Daud no. 5269 dan Ahmad 3/453.
Jika hewan-hewan tersebut dilarang dibunuh lalu bagaimana dengan mengkonsumsinya?tentu suatu hal yang sangat bertentangan.
6. Hewan jalalah
Hewan jalalah adalah hewan (seperti unta, sapi, kambing atau ikan ) yang mengkonsumsi yang najis –atau mayoritas konsumsinya najis.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari mengkonsumsi hewan jalalah dan susu yang dihasilkan darinya.” (HR. Abu Daud no. 3785 dan At Tirmidzi no. 1824.
Pada asalnya hewan jalalah ini halal namun karena ia makan dari yang najis maka menjadi terlarang dan boleh dikonsumsi kembali setelah dikarantina dan diberi makanan dari yang bersih.
7. Daging Anjing
Dari Abu Mas’ud Al Anshori, beliau berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh melarang dari upah jual beli anjing, upah pelacur dan upah tukang ramal.” (HR. Bukhari no. 2237)
Dari Ibnu ‘Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh jika Allah mengharamkan suatu kaum untuk mengkonsumsi sesuatu, Allah pun melarang upah hasil penjualannya.” (HR. Abu Daud no. 3488 dan Ahmad 1/247.)
Hari ini masih banyak yang plin-plan(ragu-ragu) atas keharaman daging anjing. Sebagian memlintir dalil bahwa di dalam alqur’an tidak terdapat nash yang mengharamkan anjing. Jika air liur anjing saja termasuk najis yang wajib dibersihkan bahkan tidak cukup dengan dibasuh air maka bagaimana dengan dagingnya? Memang benar ada sebagian ulama fiqh yang berpendapat daging anjing halal untuk dimakan. Namun pendapat tersebut merupakan pendapat yang lemah. Dalil-dalil hadits diatas hendaknya dipahami bukan sekedar tekstualnya saja.
BERSIKAP WARO’(hati-hati) HIASAN BAGI ORANG BERIMAN
Beberapa hal diatas merupakan poin pentingyang secara dzatnya diharomkan bagi kaum muslimin. Bolehjadi makanan halal namun menjadi haram karena sebabnya yang harom seperti makanan hasil dari uang riba,judi, zina, Suap menyuap, KKN dll.
Ahibabati fillah…
Dalam sebuah hadits yang shohih dijelaskan bahwa setiap daging yang tumbuh dari yang harom maka nerakalah tempatnya. Kemudian hadits seoranglaki-laki yang berdoa dengan mengangkat tangan dalam kondisi kusut dan lusuh namun tertolak salah satunya karena mengkonsumsi makanan yang haram. Lantas bagaimana makanan yang kita dan keluarga kita ? Yakinkah bahwa makanan tersebut halal? Ahibbati fillah…bersikap waro’lah akan hal ini terlebih terhadap perkara yang masih syubuhat. Hal tersebut karena boleh jadi doa-doa kita yang tak kunjung terkabul disebabkan kecerobohan kita dalam perkara makanan. Semoga Alloh senantiasa menjaga kita dari segala yang harom. Wallohu a’lam bishowab.
Mengenalkkan anak pada Nabi SAW
Figuritas yang Terampas
Dalam tarbiyatul aulad atau pendidikan anak figur atau keteladanan adalah salah satu komponen terpenting sekaligus elemen dasar dalam pembentukan watak dan kepribadian anak. Oleh karena itu orang tua harus faham siapakah figur yang digandrungi oleh anak-anaknya dalam kehidupan sehari-hari. Semua itu karena hari ini para produser film anak berkompetisi dalam memproduksi film superhero (kepahlawanan) yang khusus di sajikan untuk anak-anak. Misi yang di lancarkan cukup komplikasi, satu diantaranya mengalihkan anak dari keteladan sejati kepada nabi SAW. Kita bisa lihat mulai dari Superboy, Superman, Batman, Ultraman, Power Rangers, Naruto dan masih banyak sederet lainnya.
Dampak negatif film tersebut bagi anak yang suka menontonnya sangat signifikan. Anak bukan sekedar bergaya hidup malas bahkan mempunyai kecenderungan emosi yang tidak stabil serta “meneladani” tokoh fiktif dalam film animasi tersebut.
Sampai pada titik parah yang pernah penulis pernah alami sendiri tatkala mengajar TPA. Ada seorang anak merengek meminta diajari “ Doa Power Rangers”. Terhenyak rasanya ungkapan tersebut bagai gelegar suara petir yang mengguncang gendang telinga. Mungkin bisa kita pahami, katakanlah hal tersebut sebagai celotehan . Namun aneh bin ajaib. Ternyata tanpa disadari anak-anak kita menjadi korban figuritas palsu dari kaum yang kebingungan mencari teladan dalam kehidupan mereka. Kita bisa tarik benang merah bahwa tokoh fiktif dalam film-film animasi tersebut benar-benar telah merampas keteladan pada anak-anak kita. Lantas bagaimana solusi bijak mengatasi problmatika besar ini? Tidak lain dan tidak bukan orang tua harus menjadikan Rosululloh saw sebagai uswah hasanah bagi anak-anak kita.
Kenalkan Anak Pada Rosululloh SAW.
Jujur saja , sudahkah kita mengenalkan anak kita pada nabi saw teladan kita rosululloh saw? Tentunya beragam jawaban yang muncul dari mulut kita. Yang jelas banyak di kalangan kaum muslimin sendiri seringkali lalai mengenalkan anak dengan nabi saw.
Seharusnya sejak dini anak-anak kita dididik mengenal nabi saw. Jangan ditunda-tunda lagi. Mulailah dari sekarang mengenalkan anak kepada nabi saw. Tidak perlu menunggu anak besar dan dewasa karena hal tersebut sama saja membiarkan lembaran-lembaran putih anak kita tercoreng dengan tinta-tinta kejahiliyahan dari lingkungan yang tidak konduksif . Goreslah awal kehidupan anak kita dengan tinta emas sejarah kehidupan rosul yang mulia. Harapannya semoga ketika besar goresan –goresan tersebut mampu memancarkan cahaya di tengah gelap dan pekatnya kabut kejahiliyahan yang menutupi kebanyakan manusia.
Sungguh tidak ada pengajaran yang paling utama setelah mengenalkan anak pada Alloh(ma’rifatulloh) kemudian mengenalkan anak pada rosululloh saw (ma’rifatu nabi saw). Anak-anak kita harus terbiasa mendengar cerita tentang siroh nabi saw. Kita pun harus kisahkan kepahlawanan dan keberanian nabi dalam menegakkan kebenaran. Begitu juga kepawaian, kegagahan serta kelincahannya dalam memimpin pasukan dan tentara. Anakpun harus faham bahwa nabi adalah pahlawan tangguh yang membela kaum lemah dan menumpas segala kejahatan dan kedzoliman di muka bumi ini. Kita harus tanamkan bahwa semua tokoh fiktif dalam film tersebut sama sekali tak ada apa-apanya jika di bandingkan dengan kehebatan nabi saw. Makna-makna tersebut harus benar-benar menghujam dalam benak anak kita.
Hal-hal yang wajib dikenalkan pada anak tentang Rosululloh saw
Ada beberapa point penting yang wajib diajarkan orang tua pada anak-anaknya berkaitan dengan Rosululloh saw.
1. Mengenalkan kepada anak kerosulan nabi saw.
Inilah yang merupakan pilar penting setelah bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Alloh. Mengenalkan anak pada kerosulan Nabi saw bertujuan untuk menguatkan aqidah bahwa Alloh mempunyai utusan di muka bumi ini yang wajib di taati dan diteladani. Begitu juga menamkan kecintaan dan ittiba dengan sosok agung yang sangat santun dan menghargai anak-anak.
2. Mengenalkan pada anak Misi dakwah nabi saw
Mengenalkan anak pada misi dakwah nabi saw berarti mengajarkan anak akan pentingnya bertauhid dan ittiba’. Karena memang misi dakwah nabi adalah penegakan tauhid di muka bumi ini. Tujuan pengenalan ini untuk menyemai benih tauhid dan ittiba’ dalam diri anak. Tentunya hal ini sesuai dengan kondisi usia dan pemahaman anak.
3. Mengenalkan pada anak sunnah-sunnah nabi saw.
Sunnah nabi adalah perhiasan bagi anak yang lebih mahal dari emas dan berlian. Dialah bekal kehidupan anak dalam menatap masa depan. Mengenalkan anak pada sunnah nabi saw yaitu dengan jalan mengajarkannya langsung pada anak-anak berbagai sunnah beliau saw mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Begitu juga membiasakan mengucap salam jika bertemu dan berbuat baik pada keluarga dan tetangga serta sunnah lainnya.
4. Mengenalkan pada anak sifat kesempurnaan fisik nabi saw
Kita harus kenalkan sifat kesempurnaan fisik nabi saw kepada anak-anak kita. Hal ini sangat membantu bagi anak memahami bahwa teladan tersebut bukanlah suatu hal yang abstrak. Anak pasti bertanya pada ortunya nabi saw itu seperti apa,kemudian bagaimana ciri-cirinya dll. Para ulama sirohpun dalam bukunya sangat detail menyebutkan sifat kesempurnaan fisik nabi saw .Hal ini menunjukkan sangat pentingnya sifat tersebut diketahui oleh umat islam.
5. Mengenalkan pada anak akhlaq dan kepribadian nabi saw.
Point ini sangat penting karena akhlaq yang mendominasi di masyarakat kita adalah akhlak barat atau adat. Dengan mengenalkan akhlaq dan kepribadian nabi saw insya alloh pribadi islami akan mewarnai masyarakat kita.
6. Mengenalkan pada anak siroh nabi dan para sahabatnya dalam berjuang membela islam.
Kisah-kisah heroik dan menarik dalam sejarah kehidupan nabi dan para sahabatnya hendaknya menjadi topik penting dalam cerita anak. Hal ini bertujuan menumbuhkan jiwa pejuang dan bangga dengan kejayaan islam. Begitu juga mendorong mereka menjadi para mujahid yang tangguh membela islam.
Metode Mengenalkan anak pada Rosululloh saw
Metode yang telah terbukti berhasil dalam dunia ilmu dan pendidikan adalah dengan pembelajaran intensif dan terprogram. Metodologi ini sebenarnya intrepretasi dari makna tadarruj ( step by step) sebagaimana yang telah lama di kenal dalam tradisi ulama islam. Artinya amalan ini bukan asal jalan dan jadi. Namun disana ada tahap pelaksananan dan evaluasi.
Secara gradual ada 2 cara yang telah berkembang dan dapat kita praktekkan.
1. Metode formal.
Yan dimaksud dengan cara formal mengenalkan anak pada rosululloh saw seperti instansi ada lembaga tertentu seperti sekolah-sekolah islam terpadu, Pondok pesantren atau ma’had,PAUD, TPA di masjid atau bahkan memberikan guru privat yang mengajarkan anak-anak kta nilai-nilai islam.
2. Non formal
Seperti menggunakan moment tertentu yang tepat saat mendidik anak. Saat perjalanan, waktu menjelang tidur, ketika anak terbaring sakit dan butuh sentuhan kasih sayang, saat bersama di meja makan dan masih banyak waktu lainnya. Dan yang lebih mengena dalam metode ini sang ibu harus benar-benar berperan sebagai madrosah ula bagi anak-anaknya.
Hanya Rosululloh teladan kita
Jika kita bertanya kepada anak-anak kaum muslimin zaman ini siapakah idola dan teladan mereka? Maka sedikit sekali yang menjawab bahwa idola dan teladan mereka adalah rosululloh saw. Mayoritas dari mereka jawabannya pasti berkisar antara bintang film, pemusik atau atlet olah raga. Maka tidak heran kalau dinding kamar mereka penuh dengan tulisan dan poster mereka.
Wahai para ayah dan ibu tercinta…
Selamatkan anak dan generasi kita dari figuritas-figuritas palsu itu. Kita harus tanamkan hanya rosululloh teladan kita. Ya hanya Rosululloh saw teladan kita. Tak ada yang lain.Sampai kapanpun…
Maha suci Alloh yang berfirman dalam alqur’an.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”(QS. al Ahzab:21)
KENALKAN ANAK PADA SANG PENCIPTA !
Tugas besar yang pertama kali harus di jalankan oleh orang tua dalam mendidik anak adalah mengenalkan anak dengan Sang pencipta yaitu Alloh SWT. Inilah “ma’rifatulloh” yang dengannya fitroh insaniah (fitrah tauhid) terjaga dan terpelihara. Ma’rifatulloh bagi seorang anak merupakan pondasi dasar yang diatasnya akan berdiri bangunan islam yang megah dan mercusuar. Begitu juga kalimat pertama yang seharusnya menoreh dan menggores lembaran putih dalam jiwa anak-anak kita.
Generasi tauhid dan robbani tidak akan terwujud tanpa andil orang tua dalam mengenalkan anak pada sang pencipta. Tentunya bukan sekedar mengajari bahwa Alloh itu ada. Lebih dari itu, anak harus selalu dikawal dengan manhaj yang benar dalam ma’rifatulloh. Seperti mengenalkan tentang sifat dan asma Alloh, menanamkan jiwa ketauhidan dan mengubur dalam semua bentuk kesyirikan. Semua itu adalah bagian dari mengenalkan anak pada sang pencipta (ma’rifatulloh)
URGENSI MENGENALKAN ANAK PADA SANG PENCIPTA
Anak akan tumbuh dengan lurus ketika sejak kecil telah mengenal Alloh. Benih-benih akhlak mahmudah pun akan berkembang jika hati yang seolah bagaikan ladang tempat berseminya tanaman selalu disirami dengan mata air ma’rifatulloh.
Ada beberapa urgensi mengenalkan anak terhadap sang pencipta sejak dini. Diantara urgensi tersebut adalah:
1. Mengenalkan anak kepada Sang pencipta adalah benteng menjaga kefitrohan. Tentu semua kita telah faham bahwa setiap anak terlahir dalam keadaan fitroh kemudian orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut yahudi,nasrani ataupun majusi. Jika anak –anak kita tidak mengenal Alloh maka yang pertama kali disalahkan adalah orang tuanya. Karena pada dasarnya orang tualah yang menyebabkan anak menjadi yahudi ,nasrani maupun majusi. Dengan mengenalkan Alloh pada anak didik maka akan sirnalah paradigma dalam jiwa anak kita untuk meyakini ada sesembahan selain Alloh. Inilah benteng perkasa bagi masa depoan anak kita.
2. Mengenalkan anak dengan Alloh merupakan upaya menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka, dimana Alloh swt berfirman” Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…(QS. Al-Tahrim: 6)
3. Mengenalkan anak kepada ma’rifatulloh akan menjadikan anak mempunyai kepribadian yang kuat dan membentuk anak berakhlaq terpuji dalam kehidupan sehari- hari.
BEBERAPA METODE MENGENALKAN ANAK PADA SANG PENCIPTA
Mengenalkan Anak pada sang pencipta bisa dilakukan dengan berbagai cara. Sebagai orang tua maupun pendidik hendaknya inovatif dan kreatif dalam pelaksanaannya. Beberapa metode yang bisa dilakukan diantarannya:
1. Para pendidik hendaknya senantiasa belajar ilmu aqidah dengan benar. Keberadaan Alloh yang ghaib seringkali menjadi pertanyaan bagi anak kecil. Jangan sampai ketika ditanya oleh anak “ Ibu, Alloh itu dimana sih?” maka dijawab dengan “ Nak, Alloh itu di mana-mana”. Jawaban tersebut seolah menenangkan anak. Namun tidak mencerminkan jawaban yang benar dalam mengenalkan keagungan Alloh. Tidak masuk akal jika Alloh yang maha tinggi bersemayam di mana-mana dan di setiap tempat. Alloh telah menjelaskan sendiri bahwa Dia berada di langit dan bersemayam di atas Ars-Nya.
2. Menggunakan Lafadz Alloh dalam percakapan sehari-hari dengan anak didik merupakan cara efisien mengenalkan anak pada ma’rifatulloh. Misalnya dalam memberikan pujian pada anak yang mau menjalankan sholat sendiri walaupun masih asal-asalan . ucapkanlah pada anak , ‘Subhanalloh adik memang pinter dan rajin, Alloh sangat suka dengan anak yang rajin.” Dan semisalnya . Hal ini akan mengenalkan dan mendekatkan anak pada sang pencipta.
3. Perkenalkan nikmat Alloh dan kasih sayang-Nya melalui fungsi organ tubuhnya. Sebagai contohnya ketika orang tua sedang bermain dengan anak cobalah untuk menyuruh anak kita berdiri dengan satu kaki, kemudian berjalan. Ketika anak tersebut kesulitan maka ucapkanlah pada anak tersebut. “Dik , Alloh ternyata sangat sayang pada adik dengan dua kaki normal yang bisa berjalan. Coba kalau adik gak punya dua kaki gak bisa jalankan?”
4. Membiasakan mengajak anak berdoa pada alloh disetiap kapan saja . Seperti sebelum dan sehabis makan, beranjak tidur dan sesudahnya,ketika hendak safar dan lainnya . dan hendaknya mengajari anak untuk menghafal asmaul husna sejak dini serta mempraktekkannya sebelum berdoa dalm keseharian kita.
5. Menyediakan berbagai bacaan tentang mengenal Alloh dan RosulNya. Begitu juga menjauhkan anak dari bacaan dan tontonan yang bisa merusak aqidah anak.
BELAJARLAH DARI KISAH LUQMAN
Alloh mengabadikan nasihat luqman kepada anaknya di dalam al Qur’an yang mulia.
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“ dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".(QS. Luqman: 13)
Ibnu katsir rhm mengatakan dalam tafsirnya berkaitan dengan ayat ini.” Luqman berpesan kepada anaknya sebagai orang yang paling disayanginya dan paling berhak mendapatkan pemberian yang paling utama dari pengetahuannya (yaitu tentang tauhid), Oleh karena itu dalam wasiat pertamanya berpesan agar tidak menyekutukan Alloh dengan sesuatu apapun ”
Subhanalloh, kalau kita renungkan nasihat ini begitu agung. Kalimat yang pendek namun mengandung muatan ma’rifatulloh yang begitu dalam. Sungguh tak ada yang utama dalam pendidikan anak melainkan mengenalkan anak pada ma’rifatulloh. Jika sejak dini anak-anak faham akan ma’rifatulloh, Insya Alloh jika dewasa nanti kelak akan melahirkan para mujahid dan dai bahkan dokter,insyinyur,arsitek maupun tokoh masyarakat yang bertaqwa dan faham akan hak hak Alloh dan RosulNya. Semoga….
Langganan:
Postingan (Atom)