سأمضي ولو كلفتني الطريق وقل الوفي و خان الصديد سأمضي إلى الله يا صاحبي فإني أخاف عذاب الحريق
Senin, 23 Januari 2012
TUJUH ADAB MENGGAPAI INDAHNYA MALAM PERTAMA
MAHLIGAI MALAM PERTAMA
Malam pertama adalah tonggak sejarah dalam mendayung bahtera keluarga. Itulah momen yang menjadi sebuah klise di kehidupan seseorang dalam berumah tangga. Bagaimana tidak, disaat dosa besar yang tadinya diharamkan diwaktu lajangnya dengan menikah berubahlah menjadi ladang cinta yang penuh pahala.
Malam pertama memang malam yang begitu dinanti setiap pengantin dengan pasangannya. Malam yang mendebarkan bagi dua cinta yang berpadu dalam ranjang mesra. Ketika sejuta rasa bercampur dalam dada. Antara bahagia dan lega, perasaan malu bercampur mau, canggung diiringi grogi, serta sikap serba salah bagaimana harus memulai malam pertama dengan pasangannya. Sejuta rasa tersebut seolah bergemuruh di dalam dada. Menyambar-nyambar bagai halilintar yang berkilatan di langit jiwa.
Begitulah sekilas mahligai malam pertama yang berhias cinta.
ADAB-ADAB MALAM PERTAMA
Agar malam pertama benilai ibadah dan menjadi ladang pahala. Maka hendaknya setiap mempelai memperhatikan adab-adabnya. Kalau kita kaji ada beberapa adab yang seharusnya di lazimi kedua mempelai sebelum melaksanakan hubungan intim suami istri. Diantara adab-adab tersebut adalah;
1. Meniatkan semua karena Alloh dan dalam rangka ketaatan kepada-Nya.
Malam pertama hendaklah diniatkan dalam rangka ketaatan kepada Alloh SWT bukan sekedar memenuhi hasrat biologis. Banyak sekali di kalangan orang awam tidak faham bahwasanya hubungan intim suami istri merupakan bentuk ketaatan pada Alloh SWT. Bahkan di dalam islam hubungan intim suami istri merupakan suatu sedekah suami pada istrinya. Rosululloh saw bersabda.“...dan bersetubuh dengan istri juga merupakan shodaqoh. Mereka bertanya (para sahabat), wahai Rasululloh apakah jika diantara kami menyalurkan hasrat biologisnya (berhubungan intim dengan istrinya) juga mendapatkan pahala? Beliau saw menjawab, “Bukankah jika ia menyalurkan pada yang haram itu berdosa? Maka demikian pula apabila ia menyalurkannya pada yang halal, maka ia juga akan mendapatkan pahala. (HR. Muslim no 2376)
2. Mendoakan mempelai wanita di ubun-ubun kepalanya.
Setelah keduanya berada di kamar pengantin, disunahkan bagi sang suami sebelum berjima’ untuk memberikan sentuhan mesra di ubun-ubun istrinya tercinta seraya berdoa untuk keberkahannya. Doa tersebut adalah.
اللهم إني أسألك خيرها وخير ما جبلتها عليه وأعوذ بك من شرها وشر ماجبلتها عليه
”Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan wanita ini dan kebaikan yang menjadi tabiat dasarnya. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan wanita ini dan keburukan yang menjadi tabiat dasarnya.”(HR. Abu Dawud)
3. Sholat sunnah dua rekaat bersama.
Setelah sang suami mendoakan pasangannya maka hendaknya jangan langsung menggaulinya. Masih ada sunnah Rosululloh saw yang semestinya dilaksanakannya yaitu sholat sunnah dua rekaat bersama.
Sholat ini bukanlah suatu amalan yang bid’ah melainkan ada sandaran hukumnya. Salah satunya yaitu dalilnya adalah Atsar Abu Sa’id Maula Abu Usaid yang mana Ia diajari oleh sahabat senior mereka adalah Ibnu Mas’ud, Abu Dzar al Ghifari, Hudzaifah ibnu Yaman rodhiyallohu anhum ketika sholat bersama mereka di hari pernikahannya , maka ia diajarkan untuk sholat dua rekaat bersama istri nya sebelum menggaulinya.(Mushonnaf Ibnu Abi syaibah juz 7,Mushonnaf Abdurrozaq juz 6, Sanadnya sohih sampai Abu Sa’id)
4. Berhias dan Bercumbu Rayu
Sudah semestinya bagi kedua mempelai untuk berhias sebelum menjalani malam pertama. Memakai pakaian terindah dan wangi-wangian yang di sukai. Selain keindahan disukai oleh Alloh SWT berdandan mampu membangkitkan gairah antara pasutri. Sehingga lebih memuaskan keduanya.
Asma’ binti Yazid bin Sakan di hari pernikahan Rosululloh saw dengan Aisyah rdha menceritakan; “ Aku menghias Aisyah untuk rosululloh saw. Lalu aku datang kepadanya. Kemudian aku memanggil beliau supaya memandang Aisyah secara jelas. Kemudian beliau datang disampingnya. Setelah itu di datangkan wadah besar yang berisi susu. Baliau saw pun meminumnya. Lalu nabi memberikannya pada Aisyah. Pada saat itu Aisyah menundukkan kepalanya dan merasa malu. Maka saya menegurnya dan berkata kepadanya. “Ambillah dari tangan Rosululloh saw !” Akhirnya Aisyah pun mengambilnya dan meminumnya sedikit. Kemudian Rosululloh bersabda kepadanya, ‘Berilah temanmu itu.’(HR, Ahmad dan Ibnu Hibban)
Hadis tersebut selain memberikan tuntunan berhias bagi mempelai terutama wanita juga anjuran untuk membuka malam pertama dengan makanan atau minuman yang membangkitkan gairah tubuh seperti susu dan semisalnya.
Adapun berkaitan dengan cumbu rayu seolah memang terasa hambar jika malam pertama tanpa di awali dengan cumbu rayu. Selain semakin menghangatkan suasana bisa menghilangkan perasaan canggung ,grogi dan serba salah tingkah. Pada fase ini hendaklah sang mempelai terutama laki-laki tidak tergesa-gesa. Seringkali rasa malu menghantui mempelai wanita. Dan hal itu sangatlah wajar selama tidak terlalu berlebihan. Untuk memecahkan suasana hendaknya sang suami mengamalkan hadits Rosululloh saw berikut ini.
“Janganlah ada seorang dari kalian yang mengumpuli istrinya seperti binatang mengumpuli lawan jenisnya. Tetapi hendaknya ada utusan antara keduanya. Maka di tanyakan kepada Nabi, ”Apakah yang di maksudkan dengan utusan itu?” Beliau menjawab, ”Mencium dan bercanda”(HR. ad Dailmi)
Dalam Hadis ini member pelajaran hendaknya seorang suami memberi pembukaan sebelum dia berhubungan dengan istrinya.
5. BERDOA SEBELUM BERSENGGAMA.
Walaupun keinginan telah membara dan hasrat semakin bergelora. Sebelum keduanya saling membuka aurat jangan sampai kedua mempelai lupa membaca doa yang di ajarkan Nabi saw.
بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا .
“Dengan menyebut nama Alloh, Ya Alloh jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari anak yang akan Engkau rezekikan kepada kami” (HR. Muslim)
6. Tidak Berjima’ Pada Lubang Dubur dan di Waktu Haidh.
Dalam berhubungan suami istri di bolehkan bagi suami bersenang-senang dengan istrinya sesuai dengan kehendaknya. Hal ini berdasarkan ke umuman firman Alloh SWT.
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
"Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Alloh dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan bahwa ayat dia atas berkaitan dengan kaum yahudi yang mengatakan kepada kaum muslimin bahwa barang siapa yang menggauli istrinya dari belakang maka anaknya kelak akan menjadi seorang yang juling. Kemudian Alloh pun menurunkan ayat tersebut sebagai bantahan keyakinan kaum yahudi yang sekedar mitos.
Namun demikian ada hadis nabi yang memberikan kekhususan dari ayat diatas. Yaitu tentang menggauli istri dalam keadaan haidh dan pada lubang duburnya. Rosululloh saw bersabda.”Barang siapa yang menjima’i istrinya yang sedang dalam keadaan haidh atau menjima’i duburnya, maka sesungguhnya ia telah kufur kepada Muhammad saw.”(HR. at Tirmidzi, Abu Dawud dan Ahmad). Selain hadis diatas terdapat ayat dalam al Quran yang menjelaskan tentang larangan menggauli istri di waktu haidh. Alloh berfirman. “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haidh itu adalah kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Alloh kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”(QS. al Baqoroh[2]:222)
Dibolehkan menggauli istri dari belakang asalkan bukan pada duburnya melainkan pada kemaluannya. Hal ini berdasarkan Sabda nabi saw,” (Boleh) dari arah depan atau belakang, Asalkan di dalam kemaluannya.” (HR. al Bukhori dan Muslim)
7. Bersuci Sebelum Mengulang Persenggamaan atau Sebelum Tidur.
Terkadang setelah berhubungan masih tersisa gairah untuk mengulangi hubungan intim kembali. Bagi suami di sunahkan mencuci kemaluan dan berwudhu sebagaimana halnya wudhu sholat. Rosululloh bersabda yang artinya.” JIka salah seorang di antara kalian menyetubuhi istri, kemudian berkeinginan untuk mengulangi persetubuhan itu, maka hendaklah ia berwudhu diantara dua persetubuhan tersebut.” Bahwa Dalam riwayat lain di katakana bahwa tata cara wudhunya tersebut sebagaimana wudhu hendak sholat.”(HR. Muslim)
Imam Qodhi Iyadh berkata,”Mencuci kemaluan sesudah bersenggama dapat menambah kekuatan dan semangat untuk mengulanginya.”
Demikian tujuh adab tersebut hendaknya benar-benar diperhatikan bagi para mempelai yang ingin menjadikan malam pertamanya indah dan berpahala.
Jauhkan Budaya to the point dan bersu’udzon pada Pasangan
Dalam hal ini hendaknya mempelai terutama laki-laki tidak bersikap to the point atau slonong boy. Betapa banyak kebencian bersemi dari malam pertama yang di lakukan tidak dalam rangka beribadah dan mengikuti sunnah. Begitu juga hendaknya bersikap husnudzon terhadap istri jika terbukti di malam pertama tidak terdapat darah keperawanan karena pecahnya selaput dara. Mitos yang menyebar di masyarakat ketika tidak di didapati darah tersebut maka sang istri dimungkinkan istri bukanlah seorang perawan lagi. Padahal mitos ini tidaklah benar dan dunia medis membatah akan hal tersebut.
Insya Alloh tujuh hal tersebut akan mengantarkan anda menggapai indahnya malam pertama.Semoga bermanfaat. Selamat bermalam pertama ! Wollohu a’lam bishowab.
KB DALAM KACAMATA ISLAM
Polemik hukum KB merupakan satu topik pembahasan yang cukup menarik untuk di kaji pada saat ini. Di samping gembar-gembor pemerintah semakin genjar, banyak kaum muslimin terjebak dari slogan-slogan manis yang sebenarnya membodohi terebut. Sayangnya sebagian saudara-saudara kita ikut andil dalam mensukseskan program orang kafir ini. Padahal islam adalah agama yang menganjurkan umatnya memperbanyak keturunan.
Untuk lebih jelasnya akan kita bahsa secara ringkas tentang hukum KB di dalam islam.
ANJURAN MEMPERBANYAK KETURUNAN
Sebelum kita membahas hukum KB kita harus faham bahwa Islam adalah agama yang menganjurkan umatnya untuk memperbanyak keturunan. Hal tersebut karena memang fitroh manusia menyukai banyak keturun. Terutama orang-orang yang cerdas dan berpotensi dalam hidupnya.
Rosululoh saw bersabda: “Nikahilah perempuan yang penyayang dan subur (banyak anak), karena sesungguhnya aku akan membanggakan (banyaknya jumlah kalian) dihadapan umat-umat lain (pada hari kiamat nanti).” (HR Abu Dawud (no. 2050), an-Nasa-i (6/65) dan al-Hakim (2/176), dishahihkan oleh Ibnu Hibban (no. 4056- al-Ihsan), juga oleh al-Hakim dan disepakati oleh adz-Dzahabi).
Banyak nya umat merupakan indikator kemuliaan sebuah umat. Oleh karena itu ketika Alloh menyebutkan salah satu nikmat terbesar pada bani isroil Alloh jadikan mereka umat yang berjumalah banyak. Alloh berfirman akan hal tersebut.
” Dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar” [Al-Isra' : 6]
“Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu” [Al-A'raf : 86]
Sampai saat ini tak ada satupun yang mengingkari bahwa bnyaknya umat adalah kemuliaan.
KB DALAM TINJAUN ISLAM
Kebanyakan alasan orang ber-KB adalah masalah ekonomi dan pendidikan anak. Mereka telah di cekoki oleh barat bahwa banyak anak banyak masalah bukan banyak rezeki dan barokah. Alloh telah bantah itu semua dalam firman-Nya
“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri, Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs. al-’Ankabuut: 60)
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.”(al Isro’:31)
Begitu juga dalam hadis yang telah terkenal yang di riwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim dari Ibnu Mas’ud bahwa setiap anak telah di catat rezekinya ketika dia dalam kandungan berumur 40 hari. Dari sini jelas bahwa KB bertentangan dengan syariat islam.
PERBEDAAN ANTARA MEMBATASI KETURUNAN, MENGATUR KELAHIRAN DAN MENCEGAH KEHAMILAN
Keluarga berencana (KB) yang di canangkan pemerintah adalah bertujuan membatasi keturunan cukup dua anak.Itulah yang haram dan bertentangan dengan islam.
Di dalam Fatwa Haiati Kibarul ‘Ulama’(Komite Fatwa Ulama Besar Saudi Arabia) menjelaskan arti akan tiga hal tersebut.
Membatasi (jumlah) keturunan: adalah menghentikan kelahiran (secara permanen) setelah keturunan mencapai jumlah tertentu, dengan menggunakan berbagai sarana yang diperkirakan bisa mencegah kehamilan. Tujuannya untuk memperkecil (membatasi) jumlah keturunan dengan menghentikannya setelah (mencapai) jumlah yang ditentukan. Hal seperti ini adalah haram karena menyelisi islam.
Mencegah kehamilan: adalah menggunakan berbagai sarana yang diperkirakan bisa menghalangi seorang perempuan dari kehamilan, seperti: al-’Azl (menumpahkan sperma laki-laki di luar vagina), mengonsumsi obat-obatan (pencegah kehamilan), memasang penghalang dalam vagina, menghindari hubungan suami istri ketika masa subur, dan yang semisalnya .
Pencegahan seperti ini juga di haramkan dalam islam kecuali ada alasan yang dibenarkan dalam syariat. Seperti jika kehamilan membahayakan kelangsungan hidup seorang ibu karena suatu penyakit yang berbahaya. Maka boleh mencegah kehamilan dalam keadaan darurat atau terpaksa demi kemanfaatan yang lebih besar.
Mengatur kehamilan: adalah menggunakan berbagai sarana untuk mencegah kehamilan, tapi bukan dengan tujuan untuk menjadikan mandul atau mematikan fungsi alat reproduksi, tetapi tujuannya mencegah kehamilan dalam jangka waktu tertentu (bukan selamanya), karena adanya maslahat (kebutuhan yang dibenarkan dalam syariat) yang dipandang oleh kedua suami istri atau seorang ahli (dokter) yang mereka percaya
Mengatur kehamilan seperti ini di bolehkan di dalam islam setidaknya dengan dua syarat sebagaimana di jelaskan oleh Syaikh Utsaimin.
1. Adanya kebutuhan (yang dibenarkan dalam syariat), seperti jika istri sakit (sehingga) tidak mampu menanggung kehamilan setiap tahun, atau (kondisi) tubuh istri yang kurus (lemah), atau penyakit-penyakit lain yang membahayakannya jika dia hamil setiap tahun.
2. Izin dari suami bagi istri (untuk mengatur kehamilan), karena suami mempunyai hak untuk mendapatkan dan (memperbanyak) keturunan.
BAGAIMANA HUKUM MENGGUNAKAN OBAT PENCEGAH KEHAMILAN DAN ALAT KONTRASEPSI?
Para ulama menjelaskan tentang bolehnya menggunakan obat pencegah kehamilan dan alat kontrasepsi jika dengan alasan syari atau dalam keadaan dharurat yang sesuai dengan kadarnya. Namun demikian para ulama kontemporer menganjurkan untuk memperhatikan hal-hal berikut.
1) Sebelum menggunakan alat kontrasepsi/obat anti hamil hendaknya berkonsultasi dengan seorang dokter muslim yang dipercaya agamanya, sehingga dia tidak gampang membolehkan hal ini, karena hukum asalnya adalah haram, sebagaimana penjelasan yang lalu. Ini perlu ditekankan karena tidak semua dokter bisa dipercaya, dan banyak di antara mereka yang dengan mudah membolehkan pencegahan kehamilan (KB) karena ketidakpahaman terhadap hukum-hukum syariat Islam
2) Memilih alat kontrasepsi yang tidak membahayakan kesehatan, atau minimal yang lebih ringan efek sampingnya terhadap kesehatan. Karena cukup banyak alat kontrasepsi yang membahayakan kesehatan.
3- Usahakanlah memilih alat kontrasepsi yang ketika memakai/memasangnya tidak mengharuskan terbukanya aurat besar (kemaluan dan dubur/anus) di hadapan orang yang tidak berhak melihatnya. Karena aurat besar wanita hukum asalnya hanya boleh dilihat oleh suaminya saja.
KONSPIRASI DI BALIK KB
Orang-orang kafir sangat takut dengan jumlah kaum muslimin yang banyak. Karena secara kuantitas hal tersebut merupakan kekuatan yang besarsulit ditandingi dan di kalahkan dalam peperangan. Sadar atau tidak kita diperangi oleh mereka walaupun bukan dengan jalan konfrontasi. Karena cara tersebut ternyata membawa kerugian yang besar dan kemungkinan kecil sekali mengalahkan kaum muslimin. Begitulah tak tik mereka semenjak kalah di perang salib.
Program Kb adalah salah satu produk Yahudi dalam memerangi kaum muslimin. Merka membungkus program KB dengan berbagai slogan yang manis agar tampak indah di kalangan umat islam.Karena mereka sendiri sebenarnya anti KB yang mereka sendiri canangkan di Negara-negara islam.
Di Indonesia sendiri program Kb bisa dikatakan sukses menekan populasi penduduk yang sangat signifikan. Pertambahan penduduk Indonesia dalam 20 tahun terakhir ini sangat lambat seiring suksenya program Kb. Pada saat ini Jumlah penduduk Indonesia pada kisaran 200 jutaan, Jika tidak ada Kb mungkin akan mencapai 300 jutaan lebih. Jumlah ini melebihi jumlah penduduk amerika. Yang terpenting dari itu adalah prosentase kaum muslimin di Indonesia yang semakin lama menyusut sejalan dengan gencarnya program KB dan kristenisasi. Hal ini sering kali dilupakan oleh umat islam sendiri.
Kita tidak sadar bahwa kita dalam konspirasi besar di balik gencarnya program KB yang begitu marak saat ini. Semoga Aloloh selamatkan umat ini makar musuh-musuh Islam.
PERAN IBU SEBAGAI MADROSATUL ULA
Tak bisa di pungkiri bahwa ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Peran ini merupakan anugerah terindah dalam kehidupan seorang wanita. Karena betapa banyak para wanita yang tidak di beri kesempatan oleh Alloh sebagai ibu dan menjadi madrosah ula (pertama) bagi para anaknya.
Ibu sebagai madrosah pertama karena darinya pendidikan anak di mulai. Dari ibulah seorang anak belajar mengenal segala hal baru dalam hidupnya. Belajar berbicara, menimba ilmu dan adab mulia, serta menempa kepribadiannya demi mengarungi kehidupan yang luas bagai samudera.
TUGAS MULIA SEPANJANG MASA
Mendidik adalah tugas mulia sepanjang masa. Tak ada tugas mulia bagi seorang ibu terhadap anaknya melainkan menjadi madrosah baginya. Seorang ibu haruslah faham bahwa mendidik anak adalah kewajiban besar yang harus dipikul dia atas pundaknya. Dialah pilar utama dalam proses tarbiyyah bagi anaknya. Prestasi dan kesuksesan anak sangat berkaitan erat dengan peran ibu sebagai madrosah pertama bagi anaknya.
Hari ini banyak para ibu yang enggan menjadi madrosah ula bagi anak-anaknya. Semenjak lahir anak telah diserahkan pada baby sister untuk menggantikan perannya. Alasan mereka terkadang sangat susah diterima,”karier”. Kalau kita pikir jernih bukankah karier sejati seorang ibu adalah mendidik anaknya? Tidak salah tipe ibu yang rela menggadaikan pendidikan anaknya dengan kariernya adalah tipe ibu yang tidak faham akan tugas mulia seorang wanita.
BEKAL UTAMA BAGI SEORANG IBU SEBAGAI MADROSAH ULA.
Untuk menjadi madrosah utama bagi para anaknya di butuhkan berbagai bekal utama. Bagaimana mungkin seorang anak akan belajar jika pengajarnya bodoh akan ilmu dan adab mulia? Kesiapan bekal seorang ibu sangat mempengaruhi proses pembelajaran anak yang di asuhnya. Ibarat sebuah instansi sekolah, maka sekolah tersebut akan menjadi sebuah sekolah yang favorit dan unggullan manakala pengajarnya profesional dan berpengalaman. Adapun beberapa bekal utama yang sekiranya dipersiapkan sejak dini adalah.
1. IMAN DAN TAQWA
Inilah bekal utama seorang ibu sebagai madrosah ula. Tidak akan pernah seorang ibu menjadi madrosah yang unggul tanpa di bekali iman dan taqwa. Keduanya ibarat benteng penjaga kemurnian fitroh anak didiknya. Sekaligus sebagai perisai yang menghalangi anak panah tentara setan dan serangan dahsyat budaya kejahiliyahan.
2. ILMU DAN PENGALAMAN
Ilmu adalah petunjuk terbaik dan pengalaman adalah guru yang arif dan bijaksana. Tanpa ilmu seorang ibu tidak akan menjadi pendidik sejati. Dan tanpa pengalaman tidak akan menjadikan seorang ibu pendidik yang handal. Antara ilmu dan pengalaman harus berpadu dalam diri seorang ibu. Semua itu karena mendidik anak bukan sekedar membesarkan, namun membekali, membina, mengarahkan,mengembangkan serta mengawal menuju keridhaan Alloh dan rosul-Nya.
3. SABAR DAN TAWAKKAL
Mendidik anak bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak sekali hambatan dan rintangan dalam proses perjalanannya. Oleh karena itu seorang ibu hendaklah selalu berbekal dengan kesabaran dan ketawakkalan. Barang siapa yang bersabar maka Alloh SWT akan berikan kemenangan. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Alloh maka Alloh akan janjikan jalan keluar dari segala persoalan, Begitu juga Alloh akan memberikan rizqi dari arah yang tidak disangka-sangka. Sabar dan tawakkal adalah kunci dalam segala urusan. Insya Alloh dengan sabar dan tawakkal akan di peroleh hasil yang maksimal.
4. Doa dan keikhlasan.
Doa seorang ibu akan mengantarkan anaknya pada kesuksesan dan keberhasilan. Tak ada senjata yang paling ampuh kecuali doa setelah berusaha semaksimal mungkin. Sudah seharusnya ibu sebagai madrosah ula senantiasa berdoa bagi kesuksesan anaknya. Doa seorang ibu yang di hiasi keikhlasan pada Alloh akan mengantarkan anak-anaknya menjadi pejuang di jalan Alloh.
WAHAI PARA IBU ENGKAULAH PENCETAK PARA TOKOH DAN PEJUANG.
Salah peran utama ibu sebagai madrosah ula adalah mencetak para tokoh dan pejuang. Sejarah telah mengukir dengan tinta emas tentang kehebatan para pejuang dan tokoh Islam. Zubair bin Awwam rdh, Hasan dan Husan radhiyallohuma, Anas bin malik rdh, Umar bin abdul Aziz dan masih banyak lagi para pejuang dan tokoh islam. Jika kita telusuri di balik mereka ada para ibu yang tangguh dan ulet dalam memainkan perannya sebagai madrosah ula.
Wahai para ibu jangan pernah menyerah dan putus asa. Selalu bersiap siagalah menjadi madrosah ula yang mencetak para pejuang yang selalu membela Alloh dan rosul-Nya. Sungguh betapa indah sebuah syair arab yang memuji peran seorang ibu di dunia ini.
الأم مدرسةٌ إذا أعددتها أعددت شعباً طيب الأعراق
الأم روض إن تعهده الحيا ... بالرِّي أورق أيما إيراق
الأم أستاذ الأساتذة الألى ... شَغَلَتْ مآثرُهم مدى الآفاق
Ibu ibarat sekolah jika engkau mempersiapkannya, sesungguhnya engkau telah mempersiapkan generasi yang indah perangainya.
Ibu juga ibarat taman yang di penuhi kehidupan, Jika engkau siram maka akan tumbuh tanaman serindang-rindangnya.
Ibu adalah mahaguru yang keutamaannya mempesona di pelosok penjuru dunia.
Ibu sebagai madrosah pertama karena darinya pendidikan anak di mulai. Dari ibulah seorang anak belajar mengenal segala hal baru dalam hidupnya. Belajar berbicara, menimba ilmu dan adab mulia, serta menempa kepribadiannya demi mengarungi kehidupan yang luas bagai samudera.
TUGAS MULIA SEPANJANG MASA
Mendidik adalah tugas mulia sepanjang masa. Tak ada tugas mulia bagi seorang ibu terhadap anaknya melainkan menjadi madrosah baginya. Seorang ibu haruslah faham bahwa mendidik anak adalah kewajiban besar yang harus dipikul dia atas pundaknya. Dialah pilar utama dalam proses tarbiyyah bagi anaknya. Prestasi dan kesuksesan anak sangat berkaitan erat dengan peran ibu sebagai madrosah pertama bagi anaknya.
Hari ini banyak para ibu yang enggan menjadi madrosah ula bagi anak-anaknya. Semenjak lahir anak telah diserahkan pada baby sister untuk menggantikan perannya. Alasan mereka terkadang sangat susah diterima,”karier”. Kalau kita pikir jernih bukankah karier sejati seorang ibu adalah mendidik anaknya? Tidak salah tipe ibu yang rela menggadaikan pendidikan anaknya dengan kariernya adalah tipe ibu yang tidak faham akan tugas mulia seorang wanita.
BEKAL UTAMA BAGI SEORANG IBU SEBAGAI MADROSAH ULA.
Untuk menjadi madrosah utama bagi para anaknya di butuhkan berbagai bekal utama. Bagaimana mungkin seorang anak akan belajar jika pengajarnya bodoh akan ilmu dan adab mulia? Kesiapan bekal seorang ibu sangat mempengaruhi proses pembelajaran anak yang di asuhnya. Ibarat sebuah instansi sekolah, maka sekolah tersebut akan menjadi sebuah sekolah yang favorit dan unggullan manakala pengajarnya profesional dan berpengalaman. Adapun beberapa bekal utama yang sekiranya dipersiapkan sejak dini adalah.
1. IMAN DAN TAQWA
Inilah bekal utama seorang ibu sebagai madrosah ula. Tidak akan pernah seorang ibu menjadi madrosah yang unggul tanpa di bekali iman dan taqwa. Keduanya ibarat benteng penjaga kemurnian fitroh anak didiknya. Sekaligus sebagai perisai yang menghalangi anak panah tentara setan dan serangan dahsyat budaya kejahiliyahan.
2. ILMU DAN PENGALAMAN
Ilmu adalah petunjuk terbaik dan pengalaman adalah guru yang arif dan bijaksana. Tanpa ilmu seorang ibu tidak akan menjadi pendidik sejati. Dan tanpa pengalaman tidak akan menjadikan seorang ibu pendidik yang handal. Antara ilmu dan pengalaman harus berpadu dalam diri seorang ibu. Semua itu karena mendidik anak bukan sekedar membesarkan, namun membekali, membina, mengarahkan,mengembangkan serta mengawal menuju keridhaan Alloh dan rosul-Nya.
3. SABAR DAN TAWAKKAL
Mendidik anak bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak sekali hambatan dan rintangan dalam proses perjalanannya. Oleh karena itu seorang ibu hendaklah selalu berbekal dengan kesabaran dan ketawakkalan. Barang siapa yang bersabar maka Alloh SWT akan berikan kemenangan. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Alloh maka Alloh akan janjikan jalan keluar dari segala persoalan, Begitu juga Alloh akan memberikan rizqi dari arah yang tidak disangka-sangka. Sabar dan tawakkal adalah kunci dalam segala urusan. Insya Alloh dengan sabar dan tawakkal akan di peroleh hasil yang maksimal.
4. Doa dan keikhlasan.
Doa seorang ibu akan mengantarkan anaknya pada kesuksesan dan keberhasilan. Tak ada senjata yang paling ampuh kecuali doa setelah berusaha semaksimal mungkin. Sudah seharusnya ibu sebagai madrosah ula senantiasa berdoa bagi kesuksesan anaknya. Doa seorang ibu yang di hiasi keikhlasan pada Alloh akan mengantarkan anak-anaknya menjadi pejuang di jalan Alloh.
WAHAI PARA IBU ENGKAULAH PENCETAK PARA TOKOH DAN PEJUANG.
Salah peran utama ibu sebagai madrosah ula adalah mencetak para tokoh dan pejuang. Sejarah telah mengukir dengan tinta emas tentang kehebatan para pejuang dan tokoh Islam. Zubair bin Awwam rdh, Hasan dan Husan radhiyallohuma, Anas bin malik rdh, Umar bin abdul Aziz dan masih banyak lagi para pejuang dan tokoh islam. Jika kita telusuri di balik mereka ada para ibu yang tangguh dan ulet dalam memainkan perannya sebagai madrosah ula.
Wahai para ibu jangan pernah menyerah dan putus asa. Selalu bersiap siagalah menjadi madrosah ula yang mencetak para pejuang yang selalu membela Alloh dan rosul-Nya. Sungguh betapa indah sebuah syair arab yang memuji peran seorang ibu di dunia ini.
الأم مدرسةٌ إذا أعددتها أعددت شعباً طيب الأعراق
الأم روض إن تعهده الحيا ... بالرِّي أورق أيما إيراق
الأم أستاذ الأساتذة الألى ... شَغَلَتْ مآثرُهم مدى الآفاق
Ibu ibarat sekolah jika engkau mempersiapkannya, sesungguhnya engkau telah mempersiapkan generasi yang indah perangainya.
Ibu juga ibarat taman yang di penuhi kehidupan, Jika engkau siram maka akan tumbuh tanaman serindang-rindangnya.
Ibu adalah mahaguru yang keutamaannya mempesona di pelosok penjuru dunia.
Busana Identitas Muslim
Dalam al Qur’an jelas sekali bahwa umat ini adalah umat terbaik yang di keluarkan Alloh bagi seluruh manusia. Sebagaimana didalam firman-Nya.
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
”Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Alloh. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. ( QS. al Imron [3] : 110).
Ayat ini jelas sekali bahwa umat islam adalah umat pilihan dengan segala ciri, atribut dan identitasnya. Bahkan dalam ayat lain saat kita dalam perselisihan dengan ahlul kitab (Yahudi dan Nashroni) pun kita diperintahkan oleh Alloh untuk tetap percaya diri dan bangga menunjukkan identitas kita sebagai seorang muslim. Alloh swt berfirman:
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
“Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang Muslim". ( QS. al Imron[3]:64)
Identitas Muslim Sejati
Salah satu identitas bagi seorang muslim sejati adalah busana. Tentunya bukan busana yang di desain oleh musuh-musuh islam yang serba seronok tak karuhan. Namun sebuah busana yang di desain oleh yang maha pencipta yang di terangkan dalam kitab suci dan sunnah mulia. Inilah sebaik-baik mode busana karena yang merancangnya adalah Dzat yang maha Tahu akan segalanya.
Namun hari ini memang terjadi perang mode dan busana. Sedikit tidak mengikuti mode saja kita dibilang tidak gaul atau ngetrend serta ungkapan senada lainnya. Bahkan langsung menuding pelakunya sebagai orang yang ketinggalan zaman. Memang sangat licik sekali musuh-musuh islam itu. Dengan berbagai media cetak dan elektronik menggembar-gemborkan mode yang asalnya cabul terlihat seolah menarik. Selain itu diperagakan juga oleh para biduanita yang berlenggak-lenggok bagai cacing yang kepanasan. Memang sejak awal menggoda manusia iblis berusaha membuat manusia menanggalkan pakaiannya. Hari inipun pakaian syar’i pun di modifikasi layaknya barang dagangan. Mulai dari model tutup atas buka di bawah, depan rapat belah belakang dan model baju “You can see” lainnya. Begitu juga di kaum pria, model baju full body press dan celana jeans isbal menjadi trend di kalangan anak muda. Padahal sangat jauh sekali hal tersebut dari nuansa islam.
Sebagai seorang muslim tentunya tidak berbusana kecuali dengan ilmu. Karena busana merupakan refleksi dari identitas sejati seseorang yang di hadirkan di alam nyata. Allohpun dalam al Qur’an telah menjelaskan busana standar yang akan menjadi identitas muslimah sepanjang zaman yaitu dengan jilbab. Tentunya jilbab yang sesuai dengan syar’i yang syarat-syaratnya telah disepakati para ulama. Karena pentingnya busana sebagai identitas muslim, hampir kita dapati di kitab-kitab hadis dan fiqh selalu ada pembahasan bab tentang adab berpakaian atau berbusana. Hal ini menunjukkan bahwa berbusana memang bagian dari agama karena hal tersebut merupakan ciri dan identitas kita.
JANGAN JADI ABU-ABU
Ada orang yang mengatakan;”Gak masalah gaya rambut Pang dan penampilan serba bertato dan kebarat-baratan, yang penting hati tetap mekah”. Steatmen seperti ini jelas keliru karena memang bentuk sikap abu-abu. Sisi kekeliruannya karena hal tersebut adalah tasyabuh kepada orang kafir atau fasiq, begitu juga karena Alloh sendiri memerintahkan agar kita masuk islam secara kafah dan tidak setengah-setengah.
Busana muslim adalah identitas yang baik karena sumbernya adalah wahyu ilahi. Jilbab , Cadar, Celana ngatung serta busana yang sopan menutup aurat adalah identitas muslim sejati. Sama sekali tidak ada hubugannya antara jilbab dan ketinggalan zaman, begitu juga cadar dan celana ngatung dengan isu terorisme. Semua itu hanyalah rekayasa dari para pecundang saja.
Mulai sekarang tunjukkan jati diri dan identitasmu. Jangan ragu-ragu untuk memakai busana dan atribut islami selama tidak melanggar aturan syar’i. Kita harus bangga dengan busana islami sebagai identitas kita. Busana kitapun harus mencerminkan identitas kita sebagai seorang muslim. Jangan ragu untuk mengatakan dengan lantang kepada mereka sebagai mana yang diperintahkan Alloh dalam kitab-Nya. “Saksikanlah bahwa Kami adalah orang-orang muslim”
BUKAN DONGENG, TAPI KISAH SEBELUM TIDUR….
Mungkin masih saja melekat kuat di benak kita dongeng-dongeng sebelum tidur yang dulu pernah di sampaikan oleh orang tua kita. Dongeng memang mampu mempengaruhi jalan pikiran seseorang. Bukan sekedar itu ,ia mampu melahirkan keyakinan dan membentuk karakter seseorang bahkan suatu umat. Kekafiran orang –orang musyrik Mekah tidak lain disebabkan mengikuti tradisi orang terdahulu yang sebenarnya bersumber dari dongeng-dongeng belaka. Alloh berfirman:
“Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi Kami hanya mengikuti apa yang telah Kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". (QS.al Baqoroh;170).
Dahsyat sekali ayat ini! Mereka kafir dikarenakan mengikuti tradisi umat terdahulu yang sebenarnya bersumber pada dongeng-dongeng. Namun disisi lain ALloh swt memuji kisah karena terdapat pelajaran yang berharga di dalamnya.
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (QS.Yusuf:111).
Jadi kesimpulannya ada perbedaan yang sangat signifikan antara dongeng dan kisah. Kedua-duanya memang jenis cerita.Tapi dongeng bersifat hayal dan kisah adalah cerita nyata yang penuh pelajaran dan makna.
SEJENAK SEBELUM TIDUR
Sebagai orang tua terutama seorang ibu harus senantiasa memiliki berbagai macam kreativitas agar anak merasakan kenyamanan ketika dirumah. Apalagi ketika si kecil menjelang tidur maka hendaknya memberikan pesan moral pada buah hati kita. Salah satu metode yang paling handal adalah memberikan kisah sebelum sikecil tidur.
Namun tunggu dulu, sebelum si kecil bertamasya ke alam tidur jangan lupa sejenak sebelum memulai kisah kita biasakan bagi si kecil untuk berdoa. Kita ajari dan kita tuntun pula bagaimana membaca doa sebelum tidur. Kemudian kita berikan adab-adab sebelum tidur. Walaupun hal itu belum bisa dilaksanakan oleh sikecil ,pengajaran tersebut akan menumbuhkan kebiasaan yang baik bagi masa depan buah hati kita.
Setelah sikecil mulai tenang dan jiwanya siap, barulah sang ibu memberikan kisah kepada anaknya.
Tips memilih kisah sebelum tidur.
Dalam memberikan kisah sebelum tidur hendaknya orang tua tidak boleh asal-asalan.Karena ini bisa berpengaruh pada kepribadian anak-anak kita. Orang tua harus jeli dalam memilih dan memilah cerita yang bernilai islami dan memiliki nilai pendidikan moral sera akhlaq pada anak kita. Karena hal tersebut akan membangkitkan dan mengaktifkan potensi berfikir pada anak.
Ada beberapa cara agar kisah kita bisa menarik pada anak.
1. Menentukan tema atau judul yang menyenangkan bagi anak. Dengan judul yang menarik akan membuat anak senang dan tidak bosan mengikuti jalannya cerita.
2. Memilih kisah-kisah yang mengandung pelajaran dan akhlaq mulia. Seperti kisah para nabi dan rosul, Kisah Rosululloh saw dan para sahabatnya serta orang-orang sholih.
3. Menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan tingkat pemahamannya. Bahasa anak tentunya harus sederhana dan mudah di mengerti.Tentunya berbeda dengan orang dewasa yang cukup di bacakan lansung paham. Tapi dalam bahasa anak kita perlu menirukan suara nenek-nenek atau mengubah nada menjadi besar atau kecil untuk mudah di fahami. Denagn demikian anak pun akan mendengarkan sebaik-baiknya.
4. Memilih waktu dan menetukan durasi yang tepat. Hendaknya jangan terlalu panjang sehingga kelelahan. Jangan pula terlalu singkat seolah tak diperhatikan. Cukup sekitar 10 menitan kemudian kita simpulkan sehingga pesan kita tersampaikan sebelum sikecil tertidur.
Hendaknya hal-hal tersebut diatas diperhatikan para orang tua sebelum menemani belahan jiwanya beristirahat dalam ranjangnya.
RAHASIA DI BALIK KISAH
Secara psikologi kisah memang mempunyai banyak faidah dalam kehidupan anak. Secara singkat faidah tersebut sebagai berikut.
1. Kisah bisa membangkitkan kesadaran serta mempengaruhi jalan pikiran anak.
2. Kisah dapat menyentuh dan mengaktifkan potensi anak dalam berfikir.
3. Kisah juga menyumbangkan nilai positif dalam diri anak melalui sosok tokoh dalam cerita.
4. Salah satu sisi keunggulan kisah diantaranya lebih mudah terekam dalam pikiran anak melalui alur ceritanya.
Jadi benar firman Alloh swt dalam al Quran bahwa didalam kisah ada pelajaran berharga bagi orang-orang berakal.
BUKAN DONGENG, TAPI KISAH SEBELUM TIDUR
Memang tak bisa kita pungkiri akan adanya pesan moral di dalam dongeng. Namun dongeng sebelum tidur yang menyebar di masyarakat kita adalah cerita yang tak jelas juntrungnya.Figur-figur yang di contohkanpun bukan orang sholih maupun berilmu. Bukan sekedar itu ,kebanyakan dongeng sebelum tidur tidak mendidik anak menjadi sholih atau sholihah. Justru menjejali anak dengan cerita hayal dan khurofat.Padahal banyak kisah dalam alquran yang lebih bermanfaat bagi si kecil. Kisah para nabi dan orang sholih yang benar-benar hadir di alam nyata dan menjadi suri teladan bagi umatnya.Mengapa kita memilih dongeng yang hanya hayalan padahal banyak sekali kisah dalam alqur’an dan sunnah yang bisa kita ceritakan kepada buah hati kita? Sekali lagi bukan dongeng, akan tetapi kisahlah yang harus kita berikan.
“Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi Kami hanya mengikuti apa yang telah Kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". (QS.al Baqoroh;170).
Dahsyat sekali ayat ini! Mereka kafir dikarenakan mengikuti tradisi umat terdahulu yang sebenarnya bersumber pada dongeng-dongeng. Namun disisi lain ALloh swt memuji kisah karena terdapat pelajaran yang berharga di dalamnya.
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (QS.Yusuf:111).
Jadi kesimpulannya ada perbedaan yang sangat signifikan antara dongeng dan kisah. Kedua-duanya memang jenis cerita.Tapi dongeng bersifat hayal dan kisah adalah cerita nyata yang penuh pelajaran dan makna.
SEJENAK SEBELUM TIDUR
Sebagai orang tua terutama seorang ibu harus senantiasa memiliki berbagai macam kreativitas agar anak merasakan kenyamanan ketika dirumah. Apalagi ketika si kecil menjelang tidur maka hendaknya memberikan pesan moral pada buah hati kita. Salah satu metode yang paling handal adalah memberikan kisah sebelum sikecil tidur.
Namun tunggu dulu, sebelum si kecil bertamasya ke alam tidur jangan lupa sejenak sebelum memulai kisah kita biasakan bagi si kecil untuk berdoa. Kita ajari dan kita tuntun pula bagaimana membaca doa sebelum tidur. Kemudian kita berikan adab-adab sebelum tidur. Walaupun hal itu belum bisa dilaksanakan oleh sikecil ,pengajaran tersebut akan menumbuhkan kebiasaan yang baik bagi masa depan buah hati kita.
Setelah sikecil mulai tenang dan jiwanya siap, barulah sang ibu memberikan kisah kepada anaknya.
Tips memilih kisah sebelum tidur.
Dalam memberikan kisah sebelum tidur hendaknya orang tua tidak boleh asal-asalan.Karena ini bisa berpengaruh pada kepribadian anak-anak kita. Orang tua harus jeli dalam memilih dan memilah cerita yang bernilai islami dan memiliki nilai pendidikan moral sera akhlaq pada anak kita. Karena hal tersebut akan membangkitkan dan mengaktifkan potensi berfikir pada anak.
Ada beberapa cara agar kisah kita bisa menarik pada anak.
1. Menentukan tema atau judul yang menyenangkan bagi anak. Dengan judul yang menarik akan membuat anak senang dan tidak bosan mengikuti jalannya cerita.
2. Memilih kisah-kisah yang mengandung pelajaran dan akhlaq mulia. Seperti kisah para nabi dan rosul, Kisah Rosululloh saw dan para sahabatnya serta orang-orang sholih.
3. Menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan tingkat pemahamannya. Bahasa anak tentunya harus sederhana dan mudah di mengerti.Tentunya berbeda dengan orang dewasa yang cukup di bacakan lansung paham. Tapi dalam bahasa anak kita perlu menirukan suara nenek-nenek atau mengubah nada menjadi besar atau kecil untuk mudah di fahami. Denagn demikian anak pun akan mendengarkan sebaik-baiknya.
4. Memilih waktu dan menetukan durasi yang tepat. Hendaknya jangan terlalu panjang sehingga kelelahan. Jangan pula terlalu singkat seolah tak diperhatikan. Cukup sekitar 10 menitan kemudian kita simpulkan sehingga pesan kita tersampaikan sebelum sikecil tertidur.
Hendaknya hal-hal tersebut diatas diperhatikan para orang tua sebelum menemani belahan jiwanya beristirahat dalam ranjangnya.
RAHASIA DI BALIK KISAH
Secara psikologi kisah memang mempunyai banyak faidah dalam kehidupan anak. Secara singkat faidah tersebut sebagai berikut.
1. Kisah bisa membangkitkan kesadaran serta mempengaruhi jalan pikiran anak.
2. Kisah dapat menyentuh dan mengaktifkan potensi anak dalam berfikir.
3. Kisah juga menyumbangkan nilai positif dalam diri anak melalui sosok tokoh dalam cerita.
4. Salah satu sisi keunggulan kisah diantaranya lebih mudah terekam dalam pikiran anak melalui alur ceritanya.
Jadi benar firman Alloh swt dalam al Quran bahwa didalam kisah ada pelajaran berharga bagi orang-orang berakal.
BUKAN DONGENG, TAPI KISAH SEBELUM TIDUR
Memang tak bisa kita pungkiri akan adanya pesan moral di dalam dongeng. Namun dongeng sebelum tidur yang menyebar di masyarakat kita adalah cerita yang tak jelas juntrungnya.Figur-figur yang di contohkanpun bukan orang sholih maupun berilmu. Bukan sekedar itu ,kebanyakan dongeng sebelum tidur tidak mendidik anak menjadi sholih atau sholihah. Justru menjejali anak dengan cerita hayal dan khurofat.Padahal banyak kisah dalam alquran yang lebih bermanfaat bagi si kecil. Kisah para nabi dan orang sholih yang benar-benar hadir di alam nyata dan menjadi suri teladan bagi umatnya.Mengapa kita memilih dongeng yang hanya hayalan padahal banyak sekali kisah dalam alqur’an dan sunnah yang bisa kita ceritakan kepada buah hati kita? Sekali lagi bukan dongeng, akan tetapi kisahlah yang harus kita berikan.
BAHAGIA..MESKIPUN SEDIKIT ASAL BERKAH
Kebahagiaan hampir semua orang mencari dan memburunya. Namun tidak semua mendapatkan hakikatnya. Banyak orang menyangka bahwa kebahagiaan identik dengan harta dan kekayaan. Oleh karena itu seluruh potensi dan kekuatan di kerahkan untuk menumpuk harta dengan segala cara dan perbuatan. Ada juga yang berkata bahwa kebagiaan adalah pada wanita. Karena itu ia berkeliling dunia untuk berzina dengan wanita yang di ingininya. Namun ternyata hanya kebahagian semu yang ia jumpa. Ia berlelah-lelah mencari ke bahagian, padahal kebahagian itu berada di dalam dadanya sendiri. Bahkan dalam keluarga dia jika dibina dengan iman dan taqwa.
BAHAGIA ADALAH MILIK SEMUA
Jangan bersedih hati jika kita dalam keadaan miskin tak punya harta. Berbahagialah! Karena Kebahagian adalah milik semua. Bukan hanya milik para raja yang tinggal di istana yang mewah dan gemerlap dengan emas permata. Bukan pula milik bangsawan yang yang selalu berpakaian anggun dan menawan. Boleh jadi sepetak kontrakan menjadi samudra kebahagian. Begitu pula gaji pas-pasan membuat pemiliknya berada dalam mata air keberkahan yang menentramkan. Subhanalloh…. kebahagian adalah karunia yang Alloh curahkan bagi siapa saja yang Dia kehendaki.
Saudaraku tercinta…inti dari kebahagiaan adalah ikhlas dengan taqdir Alloh. Tak ada yang keliru dengan takdir Alloh. Rizki kita tidak akan pernah tertukar dengan orang lain walau sesuap. Jika kita telah bersusah payah mencari rizqi namun ternyata yang di dapat hanyalah sedikit, maka itulah sebenarnya jatah kita. Memang kelihatannya sedikit tapi keberkahan Alloh bukan terletak pada banyak dan sedikit karunia-Nya. Akan tetapi terletak pada rasa qona’ah dan syukur yang senantiasa hadir disetiap pemberian Alloh. Dengan demikian insya Alloh kita akan di tambah kucuran nikmat yang penuh keberkahan . Alloh swt berfirman:
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"…Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(QS.Ibrohim[14]:7)
Dengan bersyukur beban dan tekanan hidup akan luntur. Namun jika kita selalu kufur akhir dari lakon kita pasti akan hancur. Oleh karena itu selalu bersyukur merupakan obat serakah yang paling manjur.
BIAR SEDIKIT YANG PENTING BERKAH
Banyaknya harta tidak menjamin keberkahan. Namun keberkahan adalah kebaikan yang banyak meskipun dari harta yang sedikit. Bukan berarti kita terlarang menjadi seorang yang kaya dan banyak harta. Namun kita harus faham bahwa Alloh lah yang mengatur segala pemberian-Nya. Dia lah yang menjadikan fulan kaya-raya dan lainnya miskin harta. Tapi yang jelas kemulian disisi Alloh bukan terletak pada banyak dan sedikitnya harta. Melainkan pada ketakwaan yang bersemi dan berbunga di dalam dada manusia.
Betapa banyak orang bergelimanagan dengan harta namun hidupnya selalu sengsara. Pikirannya selalu was-was memikirkan kekayaan yang dia sendiri tidak menikmatinya. Bahkan seringkali stres berat dikarenakan harta yang disimpannya. Begitulah tabiat harta dunia jika telah masuk kedalam dada, justru akan menjadi bumerang bagi permiliknya. Semua itu adalah pertanda ketidak berkahan pada harta yang dimilikinya meskipun banyak jumlahnya. Lain halnya jika dia mempunyai harta namun digunakan untuk berinfaq di jalan Alloh tentu merupakan keberkahan yang tiada tara.
Oleh karena itu ada beberapa tips meraih kebahagian akan karunia Alloh yang meskipun sedikit akan tetapi insya Alloh penuh keberkahan.
1. Mensyukuri segala nikmat dari Alloh.
Tiada kenikmatan kecuali datangnya dari Alloh. Dan wajib bagi manusia mensyukurinya meskipun sedikit di matanya. Insya alloh dengan bersyukur Alloh akan senantiasa menambahkan nikmat kepadanya. Harta yang melimpah tanpa dibarengi dengan rasa syukur tidak akan menjadi berkah pada pemiliknya.
2. Mencari rizki dengan hati qona’ah serta tidak dipenuhi ambisi dan serakah.
Sifat qona’ah dan lapang dada dengan pemberian Alloh merupakan kekayaan yang tiada bandingnya. Jiwa yang dipenuhi dengan qona’ah akan muncul darinya kebahagian dan keridhaan Alloh padanya.
3. Bekerja dari jalan yang halal dan baik.
Alloh swt berfirman: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”(QS. al – Baqoroh[2]:168). Segala bentuk yang halal dan baik walaupun sedikit akan menjadi sumber keberkahan dan kebahagiaan. Dan hendaknya bekerja di waktu pagi karena itu lebih berkah. Sebagaimana do’a Rosululloh saw pada umatnya,”Ya Alloh,berkahilah umatku di waktu paginya”. (HR. Abu Dawud)
4. Gemar berinfaq di saat lapang dan sempit.
Jangan diplesetkan bahwa infaq adalah “inpak” alias iuran paksa yang hanya membuat miskin setelah kaya. Terlalu banyak dalil dari al Qur’an dan as Sunnah yang menerangkan bahwa infaq adalah sarana yang membuat kita kaya di dunia dan di akhirat. Sama sekali tidak ada kesedihan dan kekurangan bagi orang yang berinfaq. Jika kita ingin harta kita berkah, berinfaqlah disaat lapang dan sempit walaupun sedikit.
Saudaraku tercinta… berbahagialah walaupun engkau hanya punya harta sedikit dan rumah kontrakan yang kecil dan sempit. Begitu juga gaji yang terkadang telat dan hidup selalu ngirit.Kita seharusnya harus banyak bersyukur atas nikmat Alloh yang tak pernah terputus. Yang terpenting adalah kita bahagia dan dekat dengan Alloh. Tak jadi masalah meskipun sedikit asal berkah insya Alloh. Wallohu ‘alam.
GARA-GARA LUPA DI “SILENT”
Ketenangan dan kekhusyu’an sholat itupun seketika pecah dan buyar. Ibarat heningnya malam saat kedatangan gelegar petir yang tiada awan dan tanpa hujan. Kasak-kusukpun mulai gemerisik merayap kedalam dada-dada orang yang sholat jama’ah. Kenikmatan munajatpun berganti dengan gemuruh seruling setan yang tak karuhan. Seolah masjid bagai gereja yang full musik dari bunyi ringstone HP yang kadang bersautan saat sholat berjama’ah berlangsung di masjid-masjid sekitar kita. Sungguh suatu realita yang pantas mendapatkan kritikan bagi orang yang menginginkan kekhusyu’an munajat kepada robb-Nya.
Semua itu biang keladinya tidak lain adalah makhluk kecil yang tersimpan di saku hampir setiap orang hari ini . Dia Selalu setia di bawa kemana saja. Bahkan menjadi trend dan gaya bagi orang tua maupun kawula muda. Itulah “Handphone” alias” HP” yang seringkali menjadi pengacau ketika sholat jama’ah berlangsung di masjid-masjid sekitar kita.
Memang tak asyik kalau produk elektronik seperti HP tak ada lagu dan musik. Bahkan sebagian HP sengaja diformat sebagai HP “express music”. Ya, semua serba musik. Mulai dari dering ring_ stone nada panggilan sampai SMS semuanya full music. Seolah music menjadi warna dasar yang menghiasi setiap langkah dan aktivitas orang hari ini. Bahkan kalau seandainya diadakan survei, hampir semua orang hari mendengarkan music kecuali mereka yang di rahmati Alloh SWT. Memang musik adalah fitnah akhir zaman yang di halalkan sebagian umat ini.
Oleh karena itu tak aneh jika nada ringstone HP orang-orang yang menjalankan sholatpun kebanyakan masih music, bahkan musik-musik gereja dan orang barat yang berbuat fasiq.Wal ‘iyadzu billah.
“HP”Antara Karunia dan Bencana
HP di masyarakat kita kini bukan barang yang lux dan langka lagi. Bukan pula merupakan kebutuhan tersier atau sekunder namun, merupakan kebutuhan yang hampir bersifat primer. Mulai dari pejabat tinggi sampai para petani semua menggenggam HP.
Keberadaan HP merupakan karunia yang begitu besar dan patut disyukuri. Betapa kemudahan dapat kita raih dengan piranti yang unik dan menarik ini. Jarak yang jauhpun kini terasa dekat. Dan rasa rindu dan kangen sering kali terobati dengan sarana yang satu ini. Memang terasa mudah dan urusanpun jadi lebih lancar . Selain itu kita bisa memantau kerjaan kita dari jarak jauh tanpa harus terjun langsung berjibaku di lapangan.
Maka tak salah jika perusahaan – perusahaan pembuat HP kini saling bersaing dan berinovasi tiada henti demi meraup pangsa pasar yang semakin besar .
Namun karunia ini terkadang berubah menjadi bencana ketika kita salah menggunakannnya. Hari ini seseorang tak perlu lagi capek-capek pergi ke warnet hanya untuk cating atau browsing di dunia maya. Cukup buka di HP orang bisa bertamasya di dunia maya.
Karunia ini memang sering disalahgunakan. Apalagi pemakaian internet lewat HP dirasa aman dan lebih menjaga privasi. Banyak sekali penyalah gunaan HP terutama penggunaan internet. Bagi pecandu maksiat tentunya akan lebih sulit untuk bertaubat. Karena memang batasan antara dia dan maksiat seolah-olah hanyalah icon “klik disini”, setelah itu muncullah gambar atau video apa saja yang dia kehendaki. Selain itu orang rela berjam-jam menghabiskan waktu di HP keasyikan tenggelam dalam jejaring social seperti facebook dan Twitter. Bukan sekedar itu, ternyata dengan HP kita bisa nonton TV semau kita.
BENCANA BESAR
Dan diantara bencana besar yang telah menyebar di masyarakat kita adalah dering ringstone HP yang sering kali membikin kacau suasana. Coba bayangkan jika dalam sidang pleno bersama pejabat-pejabat tinggi misalnya, ketika suasana lagi genting dan hening tiba-tiba terdengar dari HP kita atau rekan kita bunyi ringstone HP dari musik-musik yang tak karuhan. Pasti seluruh pandangan menohok ke pemilik HP tersebut seraya jengkel dan berkata: ”Orang gak tau diri, lagi genting begini HP bikin kacau!”
Sering kali kita dapati juga ketika lagi hening dan khusyu’nya sholat atau kajian tiba-tiba ada konser UNGU atau DEWA di masjid. Seolah-olah telah menjadi biasa memasang ringstone HP dengan lagu kesayangan kita. Bahkan kita bangga jika saat di depan umum HP kita bunyi dengan musik kesayangan kita. Dan kita pun sengaja berlama-lama mengangkatnya sembari promosi lagu populer kita. Padahal belum tentu orang lain suka. Bahkan banyak yang risih ketika mendengarnya. Jika saat membaca al Qur’an saja kita di larang mengeraskan suara agar tidak mengganggu orang sholat atau berdo’a. Apalagi suara musik yang telah jelas keharamannya. Bahkan ulama al Azhar (Mesir) pernah menfatwakan tentang tidak bolehnya (haram) menggunakan ringstone HP dari bacaan ayat al qur’an, karena hal tersebut bisa menjadi perantara menghinakan ayat al Qur’an terutama ketika berada di toilet atau tempat maksiat dan tempat-tempat yang tak layak di bacakan ayat al Qur’an.
Jangan lupa matikan atau “silent” HP Anda.
Sebagai orang beriman hendaknya selalu waspada dengan tipu daya iblis pada diri kita. Jangan sampai kita di gelitikin setan untuk mengajak bermaksiat lewat HP kita. Sebenarnya tak ada alasan untuk mengganti ringstone di HP kita dengan suara-suara yang mubah atau boleh. Terkadang memang aneh.Terlalu banyak bunyi ringstone yang ramah dan tidak haram. Namun kenapa banyak sekali orang muslim , bahkan mereka yang setiap hari sholat berjamaah di masjid masih memilih musik sebagai nada dering di HP nya?
Terkadang kita dapati juga seseorang sedang melaksanakan sholat dan terdengar dari HP nya suara musik yang sangat mengganggu orang lain. Orang itupun berusaha mematikannya, namun selang beberapa menit terdengar lagi suara musik dan dia coba matikan lagi hingga beberapa kali. Seakan-akan ia sedang bermain-main dalam sholatnya. Jika demikian bagaimana dia bisa mendapat pahala yang sempurna jika dia ternyata bermaksiat dalam sholatnya. Oleh karena itu jangan lupa “silent” atau matikan HP kita setiap kali memasuki masjid. Terutama ketika hendak sholat baik sendiri maupun berjama’ah. Jika banyak manusia tak rela terusik dengan bunyi HP kita, apalagi saat kita bermunajat kepada Robb alam semesta. Tentunya orang berakal sangat menjaga adab-adabnya. Jangan sampai gara-gara lupa di ‘silent’ HP kita, sholat jama’ah kita pun terganggu ke khusyu’annya. Usahakan tak ada lagi bagi kita kata ”Maaf, lupa di silent…” lantaran orang lain menegur karena HP kita mengganggunya disaat sholat maupun berdo’a. Semoga Alloh SWT selalu rahmati kita.
DI BALIK HEDONISME PERAYAAN TAHUN BARU MASEHI
SEJARAH MUNCULNYA PERAYAAAN TAHUN BARU MASEHI
Kalau kita runut sumber-sumber tradisi perayaan baru masehi maka akan kita dapati semua mengacu kepada peradapan romawi yang notabenenya beraqidah paganisme(penyembah berhala)dan Zoroastirianisme (penyembah dewa). Peletak dasar penanggalan masehi adalah Julius Caesar pada tahun 45 SM.Oleh karena itu sistem penanggalannyapun disebut dengan penanggalan Julian yang berdasarkan perhitungan peredaran matahari. Awal penanggalan di mulai dari bulan Januari yang berasal dari nama dewa bermuka dua (dewa Janus) yang diyakini sebagai penjaga pintu gerbang Olympus. Kemudian setelah Kristen menjadi agama resmi di kekaisaran Romawi kuno(312 M) sistem penanggalannya pun mengekor pada penanggalan Julian namun mereka jadikan tahun 1 Masehi sebagai tahun kelahiran tuhan mereka, Yesus Kristus. Begitu juga setelah Yerusalem di kuasai romawi (63 SM) sistem penanggalan yahudi berganti dengan penanggalan masehi . Setelah berjalan waktu munculah tradisi “Sylvester Night” dengan berpesta pada malam 31 Desember hingga 1 Januari. Tradisi ini akhirnya diperingati hingga zaman ini.
PERAYAAN TAHUN BARU ADALAH BENTUK FENOMENA KETERPURUKAN RUHANI/FITROH UMAT MANUSIA
Dibalik gegap gempita peryaan tahun baru ternyata tersimpan segudang keterpurukan ruhani yang begitu dahsyat. Manusia seolah lupa dengan tujuan hidup yang sejatinya. Berbagai penyimpangan fitroh berkumpul menjadi satu di malam tahun baru. Semua di laukan dengan kolektif dan ditempat umum. Seolah penyimpangn fitroh tersebut bukanlah kejahatan publik lantaran mendapatkan legalitas dari masyarakat dunia yang di dominasi sistem jahiliyyah yang terorganisasi rapi.
Menarik sekali apa yang dikatakan Sayyid Qutb dalam muqodimah kitab beliau ”Fi Dzilalil Qur’an ” ketika menyifati masyarakat yang tenggelam dalam kejahiliyyahan. ”Dan aku telah hidup di dalam naungan qur’an. Aku melihat dari tempat yang sangat tinggi ke pada gelombang dahsyat kejahiliyyahan yang membahana dan berkecamuk di atas muka bumi ini. Begitu juga aku lihat betapa kecil dan kerdilnya perhatian para penduduknya terhadapnya. Dalam naungan al qur’an aku melihat dengan keterheranan kepada para pemuja-pemuja jahiliyah itu berbangga-bangga dengan ilmu pengetahuan yang ada pada mereka, yaitu ilmu pengetahuan yang sebenarnya kekanak-kanakan, kefahaman dan pemikiran yang kanak-kanak, serta minat dan cita-cita yang kanak-kanak pula. Pandanganku tersebut sama seperti pandangan seorang dewasa kepada mainan kanak-kanak. Sungguh aku terheran. Ya, terheran apa sebenarnya yang ada dalam benak mereka? Kenapa mereka tenggelam dalam lumpur kotor keterpurukan dan enggan mendengarkan dan menyambut seruan yang maha tinggi, yaitu seruan Alloh yang menjadikan luhur dan memberkati kehidupan dan umur mereka?”
Ungkapan tersebut mirip sekali kita saksikan hari ini.Sungguh keterpurukan ruhani yang besar sekali kita lihat manusia di malam tahun baru. Mereka berhura-hura, berpesta pora dan bermaksiat sambil tertawa ria namun tidak mengetahui apa tujuannya. Mirip sekali perbuatan mereka seperti anak-anak kecil yang sedang bermain di dalam hidup ini. Lebih terpuruk lagi jika tradisi jahiliyyah tersebut di rayakan oleh umat islam bahkan di Negara yang mayoritas kaum muslimin. Tentunya ini merupakan keterpurukan ruhani yang menjadi biang keladi berbagai musibah(keterpurukan duniawi) di negeri ini.
PERAYAAN TAHUN BARU BENTUK PENYIMPANGAN SIROTHOL MUSTAQIM
Maksud dari jalan yang lurus/Shirotol mustaqim adalah islam yang murni itu sendiri. Syaikhul islam ibnu taimiyyah dalam dalam kitabnya “Iqtidha’ Shirotol Mustaqim Mukholafah Ashabul Jahim.” Beliau berkata; “Sesungguhnya shirothol mustaqim adalah perkara-perkara batin di dalam hati dari keyakinan- keyakinan dan berbagai keinginan dan lainnya. Begitu juga menyangkut perkara dzohir dari perkataan dan perbuatan. Terkadang bisa berupa peribadatan dan terkadang pula bisa berupa kebiasaan dalam tata cara makan, berpakaian, pernikahan, tempat tinggal dan budaya masyarakat,acara perpisahan,bepergian serta rekreasi dll.”
Dilihat dari sejarahnya peringatan tahun baru masehi berasal dari kaum kufar. Didalam islam tidak ada perayaan kecuali perayaan dua hari raya yaitu idul fitri dan idul adha .Jadi tradisi perayaan tahun baru baik berupa pemberian ucapan,begadang tengah malam, konvoi, pesta kembang api dan petasan serta terompet sangat jauh dari shirotol mustaqim. Dialah jalan golongan al magdhub ‘alaihim( orang-orang yang di benci) yaitu golongan Yahudi dan jalan ‘Adh dhoollin”(orang yang tersesat) yaitu orang nasrani . Lebih dari itu perayaan tahun baru masehi adalah bentuk tasyabbuh dengan kaum kuffar yang hukumnya adalah haram. Dimana Rosululloh saw bersabda; “Barangsiapa meniru-niru suatu kaum maka dia termasuk golongannya”(HR.Abu dawud no. 4031)
PERAYAAN TAHUN BARU MASEHI TRADISI SURAM PENGUBURAN SEJARAH ISLAM
Ketika pasukan islam telah meluluhlantakkan peradaban Persia dan Rumawi maka Kholifah umar rdh membuat sistem penanggalan islam dengan penanggalan hijriah berdasarkan perhitungan peredaran bulan. Dan kalau kita renungkan hal ini selaras dengan firman Alloh swt.
••
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji.” (QS.al Baqoroh:189)
Didalam ayat tersebut Alloh mengisyaratkat bahwa perhitungan penanggalan dalam islam dengan peredaran bulan. Kemudian Umar rdh menjadikan tonggak sejarah awal kebangkitan islam yaitu peristiwa hijrahnya nabi Saw sebagai tahun pertama dalam tahun hijriah. Subhanaloh, kalau kita cermati ini merupakan kejeniusan kholifah Umar rdh yang luar biasa. Namun demikian beliau sama sekali tidak memerintahkan kaum muslimin untuk memperingati tahun baru hijriah.
Setelah umat ini meninggalkan kemurnian.Mereka mulai membebek pada tradisi orang kufar. Bahkan ketika hegemoni Yahudi dan Nasrani menguasai dunia tradisi itu membudaya di kalangan kaum muslimin.( Allohu musta’an.) Akhirnya sistem penagggalan hijriah mulai luntur dikalangan kaum muslimin berganti dengan penanggalan masehi. Akibatnya terkubur pula jejak-jejak sejarah islam. Padahal tidak mungkin syiar-syiar islam yang murni akan bangkit kecuali dengan menghidupkan kembali penanggalan hijriah dalam kehudupan kaum muslimin. Semoga kita bisa menghidupkan kembali sunnah mulia yang kini redup di telan peradaban tirani tersebut. Pada hakikatnya menghidupkan penaggalan masehi adalah menghidupkan syiar-syiar jahiliyyah dan mengubur sejarah silam kejayaan islam.
INGAT..!!! KITA ADALAH UMAT TERBAIK
Suatu hari rosululoh saw pernah memberitakan pada para sahabat.“Sungguh engkau sekalian akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang sebelumu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta sehingga seandainya mereka masuk kedalam lubang biawak engkaupun akan mengikutinya. Kita (para sahabat) bertanya; Wahai rosululloh saw ,Apakah mereka kaum Yahudi dan Nasroni? Beliau menjawab, Siapa lagi kalau bukan mereka.”(HR.Muslim no 6952)
Apa yang di kabarkan beliau sungguh benar dan telah terjadi. Perayaan tahun baru adalah bukti konkret dari pengekoran umat ini pada budaya kaum kufar yahudi dan nasroni. Sangat tidak pantas bagi kaum muslimin mengikuti budaya mereka .Kita harus selalu ingat bahwa kita umat terbaik yang di anugrahkan bagi alam ini. Sekali lagi kita harus ingat bahwa kita adalah umat terbaik. Tiada yang lain. Percayalah…
Kalau kita runut sumber-sumber tradisi perayaan baru masehi maka akan kita dapati semua mengacu kepada peradapan romawi yang notabenenya beraqidah paganisme(penyembah berhala)dan Zoroastirianisme (penyembah dewa). Peletak dasar penanggalan masehi adalah Julius Caesar pada tahun 45 SM.Oleh karena itu sistem penanggalannyapun disebut dengan penanggalan Julian yang berdasarkan perhitungan peredaran matahari. Awal penanggalan di mulai dari bulan Januari yang berasal dari nama dewa bermuka dua (dewa Janus) yang diyakini sebagai penjaga pintu gerbang Olympus. Kemudian setelah Kristen menjadi agama resmi di kekaisaran Romawi kuno(312 M) sistem penanggalannya pun mengekor pada penanggalan Julian namun mereka jadikan tahun 1 Masehi sebagai tahun kelahiran tuhan mereka, Yesus Kristus. Begitu juga setelah Yerusalem di kuasai romawi (63 SM) sistem penanggalan yahudi berganti dengan penanggalan masehi . Setelah berjalan waktu munculah tradisi “Sylvester Night” dengan berpesta pada malam 31 Desember hingga 1 Januari. Tradisi ini akhirnya diperingati hingga zaman ini.
PERAYAAN TAHUN BARU ADALAH BENTUK FENOMENA KETERPURUKAN RUHANI/FITROH UMAT MANUSIA
Dibalik gegap gempita peryaan tahun baru ternyata tersimpan segudang keterpurukan ruhani yang begitu dahsyat. Manusia seolah lupa dengan tujuan hidup yang sejatinya. Berbagai penyimpangan fitroh berkumpul menjadi satu di malam tahun baru. Semua di laukan dengan kolektif dan ditempat umum. Seolah penyimpangn fitroh tersebut bukanlah kejahatan publik lantaran mendapatkan legalitas dari masyarakat dunia yang di dominasi sistem jahiliyyah yang terorganisasi rapi.
Menarik sekali apa yang dikatakan Sayyid Qutb dalam muqodimah kitab beliau ”Fi Dzilalil Qur’an ” ketika menyifati masyarakat yang tenggelam dalam kejahiliyyahan. ”Dan aku telah hidup di dalam naungan qur’an. Aku melihat dari tempat yang sangat tinggi ke pada gelombang dahsyat kejahiliyyahan yang membahana dan berkecamuk di atas muka bumi ini. Begitu juga aku lihat betapa kecil dan kerdilnya perhatian para penduduknya terhadapnya. Dalam naungan al qur’an aku melihat dengan keterheranan kepada para pemuja-pemuja jahiliyah itu berbangga-bangga dengan ilmu pengetahuan yang ada pada mereka, yaitu ilmu pengetahuan yang sebenarnya kekanak-kanakan, kefahaman dan pemikiran yang kanak-kanak, serta minat dan cita-cita yang kanak-kanak pula. Pandanganku tersebut sama seperti pandangan seorang dewasa kepada mainan kanak-kanak. Sungguh aku terheran. Ya, terheran apa sebenarnya yang ada dalam benak mereka? Kenapa mereka tenggelam dalam lumpur kotor keterpurukan dan enggan mendengarkan dan menyambut seruan yang maha tinggi, yaitu seruan Alloh yang menjadikan luhur dan memberkati kehidupan dan umur mereka?”
Ungkapan tersebut mirip sekali kita saksikan hari ini.Sungguh keterpurukan ruhani yang besar sekali kita lihat manusia di malam tahun baru. Mereka berhura-hura, berpesta pora dan bermaksiat sambil tertawa ria namun tidak mengetahui apa tujuannya. Mirip sekali perbuatan mereka seperti anak-anak kecil yang sedang bermain di dalam hidup ini. Lebih terpuruk lagi jika tradisi jahiliyyah tersebut di rayakan oleh umat islam bahkan di Negara yang mayoritas kaum muslimin. Tentunya ini merupakan keterpurukan ruhani yang menjadi biang keladi berbagai musibah(keterpurukan duniawi) di negeri ini.
PERAYAAN TAHUN BARU BENTUK PENYIMPANGAN SIROTHOL MUSTAQIM
Maksud dari jalan yang lurus/Shirotol mustaqim adalah islam yang murni itu sendiri. Syaikhul islam ibnu taimiyyah dalam dalam kitabnya “Iqtidha’ Shirotol Mustaqim Mukholafah Ashabul Jahim.” Beliau berkata; “Sesungguhnya shirothol mustaqim adalah perkara-perkara batin di dalam hati dari keyakinan- keyakinan dan berbagai keinginan dan lainnya. Begitu juga menyangkut perkara dzohir dari perkataan dan perbuatan. Terkadang bisa berupa peribadatan dan terkadang pula bisa berupa kebiasaan dalam tata cara makan, berpakaian, pernikahan, tempat tinggal dan budaya masyarakat,acara perpisahan,bepergian serta rekreasi dll.”
Dilihat dari sejarahnya peringatan tahun baru masehi berasal dari kaum kufar. Didalam islam tidak ada perayaan kecuali perayaan dua hari raya yaitu idul fitri dan idul adha .Jadi tradisi perayaan tahun baru baik berupa pemberian ucapan,begadang tengah malam, konvoi, pesta kembang api dan petasan serta terompet sangat jauh dari shirotol mustaqim. Dialah jalan golongan al magdhub ‘alaihim( orang-orang yang di benci) yaitu golongan Yahudi dan jalan ‘Adh dhoollin”(orang yang tersesat) yaitu orang nasrani . Lebih dari itu perayaan tahun baru masehi adalah bentuk tasyabbuh dengan kaum kuffar yang hukumnya adalah haram. Dimana Rosululloh saw bersabda; “Barangsiapa meniru-niru suatu kaum maka dia termasuk golongannya”(HR.Abu dawud no. 4031)
PERAYAAN TAHUN BARU MASEHI TRADISI SURAM PENGUBURAN SEJARAH ISLAM
Ketika pasukan islam telah meluluhlantakkan peradaban Persia dan Rumawi maka Kholifah umar rdh membuat sistem penanggalan islam dengan penanggalan hijriah berdasarkan perhitungan peredaran bulan. Dan kalau kita renungkan hal ini selaras dengan firman Alloh swt.
••
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji.” (QS.al Baqoroh:189)
Didalam ayat tersebut Alloh mengisyaratkat bahwa perhitungan penanggalan dalam islam dengan peredaran bulan. Kemudian Umar rdh menjadikan tonggak sejarah awal kebangkitan islam yaitu peristiwa hijrahnya nabi Saw sebagai tahun pertama dalam tahun hijriah. Subhanaloh, kalau kita cermati ini merupakan kejeniusan kholifah Umar rdh yang luar biasa. Namun demikian beliau sama sekali tidak memerintahkan kaum muslimin untuk memperingati tahun baru hijriah.
Setelah umat ini meninggalkan kemurnian.Mereka mulai membebek pada tradisi orang kufar. Bahkan ketika hegemoni Yahudi dan Nasrani menguasai dunia tradisi itu membudaya di kalangan kaum muslimin.( Allohu musta’an.) Akhirnya sistem penagggalan hijriah mulai luntur dikalangan kaum muslimin berganti dengan penanggalan masehi. Akibatnya terkubur pula jejak-jejak sejarah islam. Padahal tidak mungkin syiar-syiar islam yang murni akan bangkit kecuali dengan menghidupkan kembali penanggalan hijriah dalam kehudupan kaum muslimin. Semoga kita bisa menghidupkan kembali sunnah mulia yang kini redup di telan peradaban tirani tersebut. Pada hakikatnya menghidupkan penaggalan masehi adalah menghidupkan syiar-syiar jahiliyyah dan mengubur sejarah silam kejayaan islam.
INGAT..!!! KITA ADALAH UMAT TERBAIK
Suatu hari rosululoh saw pernah memberitakan pada para sahabat.“Sungguh engkau sekalian akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang sebelumu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta sehingga seandainya mereka masuk kedalam lubang biawak engkaupun akan mengikutinya. Kita (para sahabat) bertanya; Wahai rosululloh saw ,Apakah mereka kaum Yahudi dan Nasroni? Beliau menjawab, Siapa lagi kalau bukan mereka.”(HR.Muslim no 6952)
Apa yang di kabarkan beliau sungguh benar dan telah terjadi. Perayaan tahun baru adalah bukti konkret dari pengekoran umat ini pada budaya kaum kufar yahudi dan nasroni. Sangat tidak pantas bagi kaum muslimin mengikuti budaya mereka .Kita harus selalu ingat bahwa kita umat terbaik yang di anugrahkan bagi alam ini. Sekali lagi kita harus ingat bahwa kita adalah umat terbaik. Tiada yang lain. Percayalah…
LARUNG SESAJI PANTAI LAUT SELATAN
Asal- Usul Budaya Larung
Pantai laut selatan memang merupakan obyek wisata yang sangat asyik dan menarik. Selain kebersihan pantainya, deburan ombak yang menepi kepantai memberikan keindahan bagi yang menikmatinya. Namun demikian pantai lauts selatan dipenuhi dengan cerita angker dan mistik. Mitos mengenai cerita tersebut sampai sekarang masih mengakar kuat dalam kepercayaan masyarakat Jawa dan Bali.
Mitos tersebut semakin mengakar kuat di masyarakat dengan adanya adanya korban setiap tahunnya. Para korban tersebut di yakini menjadi tumbal dari Nyi Roro Kidul. Yaitu sebuah sosok Jin yang berbentuk wanita cantik yang selalu berpakain serba hijau. Nyi Roro Kidul inlah yang di yakini sebagai jin penunggu laut selatan. Yang konon jika tidak diberi sesaji akan murka dan meminta tumbal dari kalangan manusia. Sesaji inilah yang disebut dengan sedekah laut atau larung. Jadi larung adalah ritual peribadahan dengan ubo rampe(sesajian)yang dipersembahakan kepada jin penunggu laut atau sungai dengan tujuan menolak marabahaya atau sebagai wujud ungkapan syukur atau mengharapkan keberkahan dari penunggunya. Biasanya dilakukan secara masal oleh suatu daerah dan diawali dengan ritual syirik seperti bakar kemenyan dan berdoa kepada makhluk halus.
Mitos Nyi Roro Kidul Penunggu Laut Selatan
Laut selatan memang terkenal kental dengan nuansa mistik dan sakral. Bahkan kisah penunggu laut selatan(samudra Hindia), “Nyi Roro Kidul(kidul/selatan) merupakan salah satu cerita mistik yang sangat terkenal. Menurut mitologi orang jawa ada perbedaan antara“Ratu Kidul”dan “Roro Kidul”. Ratu Kidul adalah sosok yang kemudian menjelma menjadi Dewi Sri. Yaitu dewi yang menjadi sesembahan orang kejawen ketika musim panen padi. Adapun Roro Kidul merupakan Putri dari Prabu Siliwangi yang terusir oleh ayahandanya sendiri karena ulah dari saudaranya sendiri yang kemudian menjelma menjadi sosok penguasa di laut selatan setelah menceburkan diri di laut selatan. Dalam pandangan masyarakat umum dua sosok tersebut adalah sama.
Sebenarnya cerita mengenai hal tersebut sangatlah kontroversial. Semuanya mengacu pada sebuah kitab yang menjadi refrensi dalam sejarah klasik jawa yang berjudul “Babad Tanah Jawi”(Babad berarti Induk). Babad Tanah Jawi adalah sebuah karya sastra yang berbentuk tembang jawa. Kitab ini pun dipertentangkan siapakah pengaranya. Apakah penulisnya Carik Braja atas perintah Sunan Paku Buwono III ataukah P. Adilangu II dengan naskah tertua yang bertarikh 1722. Yang jelas Babad Tanah Jawi adalah saudara kandung dari kitab Gatholoco dan Darmo Gandul serta kitab primbon lainnya yang menjadi induk semang budaya syirik dan khurofat di tanah Jawa.
Sebagai seorang Muslim hendaknya tidak mempercayai kabar kecuali ada sanadnya yang shohih. Sedangkan cerita yang bersumber dari dongeng bahkan mitos seperti Nyi Roro Kidul tidak bisa di jadikan sumber dalam aqidah dan peribadahan. Bahkan mempercayainya bisa menyebabkan kekufuran.
Khurofat-Khurofat Seputar Penunggu laut Selatan.
Selain upacara Larung mitos tentang Nyi Roro Kidul menelurkan berbagai khurofat lain yang kemudian tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat. Diantara khurofat-khurofat tersebut adalah.
1. Larangan Berpakaian Hijau.
Pihak penjaga pantai selatan senantiasa mengingatkan kepada para wisatawan untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau. Karena hal tersebut akan menjadikan sasaran tumbal Nyi Roro Kidul yang katanya suka dengan wisatawan berpakaian hijau.
2. Kamar khusus di hotel yang berada di pesisir pantai Jawa dan Bali
Para pemilik hotel yang berada di pantai selatan Jawa dan Bali menyediakan kamar khusus bagi Nyi Roro Kidul. Kamar yang terkenal adalah Kamar nomer 327 dan 2401 di Hotel Grand Bali Beach. Kamar tersebut selalu dirawat, diberi hiasan ruangan dengan warna hijau, diberi suguhan (sesaji) setiap hari, namun tidak untuk dihuni dan khusus dipersembahkan bagi Nyi Roro Kidul. Hal yang sama juga dilakukan di Hotel Samudra Beach di Pelabuhan Ratu. Kamar 308 direservasi khusus bagi Ratu Kidul. Di dalam ruangan ini terpajang beberapa lukisan Kanjeng Ratu Kidul karya pelukis Basoeki Abdullah. Begitu juga hotel Queen of The South di dekat Parangtritis mereservasi Kamar 33 bagi Ratu Kidul.
3. Tari Bedhoyo Ketawang.
Tari ini sebenarnya tari persembahan kepada Ratu kidul yang digelar setiap tahun oleh kraton Kasunanan Surakarta sejak masa Sunan Pakubuwana I. Dalam tari tersebut Sunan duduk di samping kursi kosong yang disediakan bagi Sang Ratu Kidul yang mereka yakini hadir dalam tarian syirik tersebut.
Penjelasan Ilmiah kenapa laut selatan Sering menelan korban.
Secara ilmiah dapat di jelaskan kenapa laut selatan sering menelan korban dari para wisatawan yang mengunjunginya.
Pertama: Berdasarkan pihak berwenang daearah wisata setempat ada 3 faktor penyebab terjadinya kecelakaan pertama, wisatawan kurang disiplin mematuhi rambu-rambu larangan berenang yang dipasang oleh petugas. Kedua, kurangnya jumlah petugas penjaga pantai. Ketiga, minimnya peralatan dan perlengkapan untuk mengawasi pantai.
Kedua : secara ilmiah pakar geologi telah menjelaskan hal tersebut. Secara singkat sebagai berikut. Dengan analisis melalui pendekatan ilmu kebumian (geologi) dapat ditafsirkan, penyebab utama kecelakaan itu adalah kombinasi antara gulungan ombak dan seretan arus. Hantaman ombak menyebabkan kepanikan sehingga koordinasi gerak tubuh menjadi kacau. Benturan kepala dengan benda keras pun dapat terjadi.
Akibatnya, korban tak sadarkan diri. Pada saat bersamaan arus balik langsung menyeret korban melalui jaringan parit dasar laut. Dalam waktu relatif singkat ia akan kehilangan kesadaran karena terjadi perubahan tekanan air laut secara tiba-tiba. Korban dengan cepat kehilangan panas tubuh (hipotermia), dan akhirnya tewas.
Larung Dalam Timbangan Aqidah Islam.
Larung sesaji maupun berbagai khurofat yang berkaitan dengan mitos Nyi Roro Kidul adalah suatu bentuk budaya mungkar yang menyebabkan pelakunya keluar dari daerah keislaman. Karena hal tersebut termasuk bentuk- bentuk syirik akbar yang bisa membatalkan keislaman seseorang. Berbagai amalan seputar mitos Nyi Roro Kidul tersebut sejatinya adalah ritual penyembahan terhadap setan. Alloh SWT berfirman.
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الإنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan..”(QS.al Jin:6)
Semoga Alloh SWT hapuskan budaya mungkar tersebut dari masyarakat kita.Wallohu a’lam bishowab.
SALAH KAPRAH DALAM NGALAP BERKAH
SALAH KAPRAH DALAM MEMAHAMI “NGALAP BERKAH”,
Di masyarakat kita budaya ngalap berkah telah menjadi sangat lumrah. Bahkan merambah di tengah masyarakat mulai dari kalangan atas sampai kalangan bawah.Memang terkesan sangat menarik ketika acara ngalap berkah tersebut di gelar besar-besaran setiap tahun dengan meriah. Apalagi bertepatan dengan carut-marut ekonomi di negeri ini yang bertambah parah.Kondisi tersebut menjadikan tradisi ngalap berkah yang memang sarat dengan nuansa syirik dan bid’ah tersebut seolah-olah menjadi amalan sunnah. Benar-benar salah kaprah!
NGALAP BERKAH DALAM TINJAUAN SYAR’IAH
Ngalap berkah atau mencari berkah dalam islam disebut at Tabarruk ( التَّبَرُّكُ ). Sedangkan kata “berkah” berasal dari bahasa arab “barokah”( الْبَرَكَةُ ) yang artinya banyak dan tetap serta langgengnya sesuatu yang memiliki kebaikan. Dengan kata lain, berkah itu adalah kebaikan yang berlipat ganda(banyak) dan kontinyu pada sesuatu .
Poin yang perlu di garis bawahi dalam meniiti manhaj yang benar adalah bahwa Keberkahan tersebut hanyalah milik Alloh dan berasal dari Alloh swt pula. Tidak ada satu makhlukpun di alam ini yang bisa memberikan keberkerkahan kecuali Alloh swt semata . Tak ada bedanya baik makhluk tersebut Malaikat, Jin atau Manusia meskipun dengan sederet kesaktiannya.
Di dalam al Qur’an banyak sekali ayat yang menerangkan bahwa keberkahan hanyalah berasal dari Alloh dan tak ada satu makhlukpun yang dapat memberi keberkahan selain Alloh swt. Alloh berfirman di dalam al Qur’an.
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
“Maha suci Alloh yang memberikan berkah dengan menurunkan al Furqoon( Al Qur’an) kepada hamba-Nya agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS Al Furqon:1).
Yaitu menunjukkan banyaknya dan tetapnya kebaikan yang Allah berikan kepada hamba-Nya berupa Al Qur’an. Begitu juga dalam firmannya.
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
“Dan Dia (Alloh swt)menjadikan aku seorang yang diberkahi dimana saja aku berada, dan Dia mewasiatkan kepadaku dengan menegakkan sholat dan menunaikan zakat selama aku masih hidup.”(QS. Maryam :31). Begitu juga dalam firman-Nya.
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat)manusia. Yaitu Baitulloh yang di Bakkah(Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi manusia.”(QS. al Baqoroh:96)
Diterangkan pula dalam sebuah hadist
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya):“Dan kebaikan seluruhnya ada di kedua tangan-Mu.” (Shahih, HR. Muslim no. 771 dari shahabat ‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu)
Dari ayat-ayat serta hadist di atas menunjukkan bahwa yang memberi keberkahan pada jasad atau tempat begitu juga yang lainnya hanyalah Alloh swt. Maka merupakan perampasan terhadap hak rububiyyah Alloh ketika seseorang mengaku bisa memberikan berkah. Begitu juga meyakini dzat-dzat lain bisa mendatangkan berkah seperti keris, kuburan, jimat-jimat, bahkan hewan- hewan tertentu. Jika seseorang berkeyakinan demikian maka ia telah berbuat kesyirikan karena merampas sebagian hak Alloh yaitu hak rububiyyah Alloh dalam memberikan keberkahan.
MACAM-MACAM KEBERKAHAN
Berdasarkan dalil-dalil al Qur’an dan as Sunnah keberkahan terbagi menjadi beberapa macam diantaranya:
1. Waktu.
Keberkahan yang terdapat dalam waktu seperti bulan Ramadhon terkhusus malam lailatul Qodar, Sepertiga malam,waktu sahur,satu jam sebelum matahari tenggelam di hari juma’at dan lain-lain. Barokah waktu tersebut dengan melaksanakan do’a, dan beristighfar dll.
2. Tempat.
Tempat-tempat yang berbarokah di dalam islam sebatas yang di terangkan dalam Qur’an dan Sunnah. Seperti Masjid al Haram, Masjid an Nabawi, Masjid al Aqso dll.Barokah tempat tersebut yaitu dengan sholat wajib maupun sunnah,beri’tikaf bermajlis ilmu maupun berdzikir. Tidak ada dalil didalam al Qur’an dan as Sunnah yang menjelaskan adanya berkah di kuburan atau petilasan termasuk kuburan Nabi saw dan para sahabat serta orang-orang sholih setelah mereka.Adapun klaim bahwa dikuburan para wali dan orang sholih penuh dengan barokah maka klaim tersebut adalah tidak berdasarkan dengan dalil yang shohih.
3. Amal Perbuatan.
Setiap amalan-amalan sholih adalah barokah.Tentunya jika didasari dengan iman,ikhlas dan ittiba’. Contohnya bermajlis ilmu di masjid. Selain mendapatkan do’a dari para malaikat juga diberikan rasa sakinah dan ampunan dari Alloh swt, begitu juga ibadah haji serta amalan dakwah dan jihad. Maka setiap sepeser harta, tetesan peluh keringat, darah dan air mata dalam amalan tersebut adalah amalan yang barokah.
4. Benda atau Dzat.
Dalam hal ini adalah benda atau dzat yang jelas-jelas di terangkan dalam syariah bahwa benda tersebut mempunyai nilai barokah seperti air Zam-Zam, Minyak Zaitun, dan Habbah Sauda’(jintan hitam) misalnya. Adapun benda-benda seperti keris,cincin,tanah kuburan para wali,kain kafan Ka’bah,batu akik bahkan hajar aswad yang menempel di dinding Ka’bah bukanlah benda yang berbarokah. Satu hari umar bin Khottob mencium Hajar Aswad kemudian beliau berkata., “Sesungguhnya aku mengetahui bahwa kamu adalah batu biasa, tidak dapat memberikan manfaat, begitu juga tidak dapat mendatangkan bahaya.” (HR. Bukhari). Maksudnya, Hajar Aswad tidak dapat memberikan manfaat dan tidak pula memberikan bahaya kepada seseorang sedikit pun. Sesungguhnya hal ini dilakukan dalam rangka melakukan ketaatan kepada Allah dan mencontoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, beliau radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Dan aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, maka aku juga menciummu.”
Adapun keberkahan pada hajar aswad adalah dengan maksud ibadah, yaitu seseorang menciumnya atau melambaikan tangan kepadanya karena mentaati dan mencontoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Berkah yang dia peroleh adalah berkah karena mengikuti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan yang lain.
5. Keberkahan Pada Seseorang.
Keberkahan ini hanya di khususkan pada jasad para nabi dan bukan orang lain walupun orang tersebut adalah wali. Dan keberkahan ini berlaku ketika para nabi tersebut masih hidup. Hal ini karena Alloh menjadikan tubuh mereka ketika hidupnya adalah berkah. Dan berkah seperti ini adalah berkah yang bisa berpindah secara dzat. Seluruh bagian tubuh para Nabi mulai dari Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, sampai Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, semuanya adalah berkah. Di antara kaum Nabi tersebut ada yang mencari berkah dari badan mereka, baik dengan mengusap-ngusap tubuh mereka atau mengambil keringat mereka atau mengambil berkah dari rambut mereka. Semua ini diperbolehkan karena Allah menjadikan tubuh mereka adalah berkah. Sebagaimana Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, badannya adalah berkah. Hal ini dapat dilihat dalam hadits bahwasanya para sahabat Nabi mengambil berkah dari ludah dan rambut beliau. Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu, mereka saling berebut untuk mendapat bekas wudhu beliau.
Adapun sepeninggal mereka maka mencari berkah pada bekas-bekas jasad mereka tidak disyariatkan. Dan keberkahan ini tidak terdapat pada orang sholih meskipun dari kalangan sahabat yang di jamin masuk surga. Jika kalangan sahabat saja tidak disyariatkan mencari berkah pada jasad mereka meskipun masih hidup apa lagi para habib dan kyiai serta para wali.Menganalogikan mereka dalam hal tabarruk kepada para nabi adalah qiyas atau analogi yang keliru.Karena masalah tabarruk adalah masalah tauqifiyyah. Adapun pendapat imam Nawawi dalam Syarah Shohih Muslim yang membolehkan tabarruk dengan orang sholih adalah pendapat yang harus diteliti.Wallohu’alam bishowwab.
NGALAP BERKAH ANTARA SUNNAH DAN BID’AH
Sebagai seorang muslim yang baik kita harus jeli dalam membedakan mana tabarruk yang sunnah dan yang bid’ah. Tabarruk yang sunnah adalah yang diperintahkan dalam syariah. Dan yang bid’ah adalah yang diada-adakan dan tidak ada sumbernya dalam al Qur’an dan as Sunnah. Tabarruk dilihat dari segi hukumnya bisa tergolong amalan kesyirikan yang mengeluarkan pelakunya dari daerah islam. Seperti mencari berkah dengan “Permata pelaris bisnis, rompi penarik hati,Kotoran kebo kyiai slamet, Dukun Ponari dll. Adapun yang termasuk bid’ah dan menjadi perantara kepada kesyirikan adalah seperti tabarruk kepada makhluk dengan keyakinan bahwa tabarruk pada makhluk tersebut akan berbuahkan pahala karena telah mendekatkan pada Allah. Namun keyakinan dia bukanlah makhluk tersebut yang mendatangkan manfaat atau bahaya. Hal ini seperti tabarruk yang dilakukan orang jahil dengan mengusap-usap kain Ka’bah, menyentuh dinding Ka’bah, mengusap Maqom Ibrohim atau dengan menyentuh tiang masjidi harom dan masjid nabawi. Semua ini dilakukan dalam rangka meraih berkah dari Alloh. Ngalap berkah atau tabarruk semacam ini adalah tabarruk yang bid’ah (tidak ada tuntunannya dalam ajaran Islam) dan termasuk wasilah (perantara) pada syirik akbar kecuali jika ada dalil khusus akan hal tersebut.Wallohu a’lam bishowab.
Semoga Alloh swt selamatkan umat ini dari tradisi ngalap berkah yang telah menjadi salah kaprah di tengah umah ini.
Di masyarakat kita budaya ngalap berkah telah menjadi sangat lumrah. Bahkan merambah di tengah masyarakat mulai dari kalangan atas sampai kalangan bawah.Memang terkesan sangat menarik ketika acara ngalap berkah tersebut di gelar besar-besaran setiap tahun dengan meriah. Apalagi bertepatan dengan carut-marut ekonomi di negeri ini yang bertambah parah.Kondisi tersebut menjadikan tradisi ngalap berkah yang memang sarat dengan nuansa syirik dan bid’ah tersebut seolah-olah menjadi amalan sunnah. Benar-benar salah kaprah!
NGALAP BERKAH DALAM TINJAUAN SYAR’IAH
Ngalap berkah atau mencari berkah dalam islam disebut at Tabarruk ( التَّبَرُّكُ ). Sedangkan kata “berkah” berasal dari bahasa arab “barokah”( الْبَرَكَةُ ) yang artinya banyak dan tetap serta langgengnya sesuatu yang memiliki kebaikan. Dengan kata lain, berkah itu adalah kebaikan yang berlipat ganda(banyak) dan kontinyu pada sesuatu .
Poin yang perlu di garis bawahi dalam meniiti manhaj yang benar adalah bahwa Keberkahan tersebut hanyalah milik Alloh dan berasal dari Alloh swt pula. Tidak ada satu makhlukpun di alam ini yang bisa memberikan keberkerkahan kecuali Alloh swt semata . Tak ada bedanya baik makhluk tersebut Malaikat, Jin atau Manusia meskipun dengan sederet kesaktiannya.
Di dalam al Qur’an banyak sekali ayat yang menerangkan bahwa keberkahan hanyalah berasal dari Alloh dan tak ada satu makhlukpun yang dapat memberi keberkahan selain Alloh swt. Alloh berfirman di dalam al Qur’an.
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
“Maha suci Alloh yang memberikan berkah dengan menurunkan al Furqoon( Al Qur’an) kepada hamba-Nya agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS Al Furqon:1).
Yaitu menunjukkan banyaknya dan tetapnya kebaikan yang Allah berikan kepada hamba-Nya berupa Al Qur’an. Begitu juga dalam firmannya.
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
“Dan Dia (Alloh swt)menjadikan aku seorang yang diberkahi dimana saja aku berada, dan Dia mewasiatkan kepadaku dengan menegakkan sholat dan menunaikan zakat selama aku masih hidup.”(QS. Maryam :31). Begitu juga dalam firman-Nya.
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat)manusia. Yaitu Baitulloh yang di Bakkah(Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi manusia.”(QS. al Baqoroh:96)
Diterangkan pula dalam sebuah hadist
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya):“Dan kebaikan seluruhnya ada di kedua tangan-Mu.” (Shahih, HR. Muslim no. 771 dari shahabat ‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu)
Dari ayat-ayat serta hadist di atas menunjukkan bahwa yang memberi keberkahan pada jasad atau tempat begitu juga yang lainnya hanyalah Alloh swt. Maka merupakan perampasan terhadap hak rububiyyah Alloh ketika seseorang mengaku bisa memberikan berkah. Begitu juga meyakini dzat-dzat lain bisa mendatangkan berkah seperti keris, kuburan, jimat-jimat, bahkan hewan- hewan tertentu. Jika seseorang berkeyakinan demikian maka ia telah berbuat kesyirikan karena merampas sebagian hak Alloh yaitu hak rububiyyah Alloh dalam memberikan keberkahan.
MACAM-MACAM KEBERKAHAN
Berdasarkan dalil-dalil al Qur’an dan as Sunnah keberkahan terbagi menjadi beberapa macam diantaranya:
1. Waktu.
Keberkahan yang terdapat dalam waktu seperti bulan Ramadhon terkhusus malam lailatul Qodar, Sepertiga malam,waktu sahur,satu jam sebelum matahari tenggelam di hari juma’at dan lain-lain. Barokah waktu tersebut dengan melaksanakan do’a, dan beristighfar dll.
2. Tempat.
Tempat-tempat yang berbarokah di dalam islam sebatas yang di terangkan dalam Qur’an dan Sunnah. Seperti Masjid al Haram, Masjid an Nabawi, Masjid al Aqso dll.Barokah tempat tersebut yaitu dengan sholat wajib maupun sunnah,beri’tikaf bermajlis ilmu maupun berdzikir. Tidak ada dalil didalam al Qur’an dan as Sunnah yang menjelaskan adanya berkah di kuburan atau petilasan termasuk kuburan Nabi saw dan para sahabat serta orang-orang sholih setelah mereka.Adapun klaim bahwa dikuburan para wali dan orang sholih penuh dengan barokah maka klaim tersebut adalah tidak berdasarkan dengan dalil yang shohih.
3. Amal Perbuatan.
Setiap amalan-amalan sholih adalah barokah.Tentunya jika didasari dengan iman,ikhlas dan ittiba’. Contohnya bermajlis ilmu di masjid. Selain mendapatkan do’a dari para malaikat juga diberikan rasa sakinah dan ampunan dari Alloh swt, begitu juga ibadah haji serta amalan dakwah dan jihad. Maka setiap sepeser harta, tetesan peluh keringat, darah dan air mata dalam amalan tersebut adalah amalan yang barokah.
4. Benda atau Dzat.
Dalam hal ini adalah benda atau dzat yang jelas-jelas di terangkan dalam syariah bahwa benda tersebut mempunyai nilai barokah seperti air Zam-Zam, Minyak Zaitun, dan Habbah Sauda’(jintan hitam) misalnya. Adapun benda-benda seperti keris,cincin,tanah kuburan para wali,kain kafan Ka’bah,batu akik bahkan hajar aswad yang menempel di dinding Ka’bah bukanlah benda yang berbarokah. Satu hari umar bin Khottob mencium Hajar Aswad kemudian beliau berkata., “Sesungguhnya aku mengetahui bahwa kamu adalah batu biasa, tidak dapat memberikan manfaat, begitu juga tidak dapat mendatangkan bahaya.” (HR. Bukhari). Maksudnya, Hajar Aswad tidak dapat memberikan manfaat dan tidak pula memberikan bahaya kepada seseorang sedikit pun. Sesungguhnya hal ini dilakukan dalam rangka melakukan ketaatan kepada Allah dan mencontoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, beliau radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Dan aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, maka aku juga menciummu.”
Adapun keberkahan pada hajar aswad adalah dengan maksud ibadah, yaitu seseorang menciumnya atau melambaikan tangan kepadanya karena mentaati dan mencontoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Berkah yang dia peroleh adalah berkah karena mengikuti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan yang lain.
5. Keberkahan Pada Seseorang.
Keberkahan ini hanya di khususkan pada jasad para nabi dan bukan orang lain walupun orang tersebut adalah wali. Dan keberkahan ini berlaku ketika para nabi tersebut masih hidup. Hal ini karena Alloh menjadikan tubuh mereka ketika hidupnya adalah berkah. Dan berkah seperti ini adalah berkah yang bisa berpindah secara dzat. Seluruh bagian tubuh para Nabi mulai dari Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, sampai Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, semuanya adalah berkah. Di antara kaum Nabi tersebut ada yang mencari berkah dari badan mereka, baik dengan mengusap-ngusap tubuh mereka atau mengambil keringat mereka atau mengambil berkah dari rambut mereka. Semua ini diperbolehkan karena Allah menjadikan tubuh mereka adalah berkah. Sebagaimana Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, badannya adalah berkah. Hal ini dapat dilihat dalam hadits bahwasanya para sahabat Nabi mengambil berkah dari ludah dan rambut beliau. Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu, mereka saling berebut untuk mendapat bekas wudhu beliau.
Adapun sepeninggal mereka maka mencari berkah pada bekas-bekas jasad mereka tidak disyariatkan. Dan keberkahan ini tidak terdapat pada orang sholih meskipun dari kalangan sahabat yang di jamin masuk surga. Jika kalangan sahabat saja tidak disyariatkan mencari berkah pada jasad mereka meskipun masih hidup apa lagi para habib dan kyiai serta para wali.Menganalogikan mereka dalam hal tabarruk kepada para nabi adalah qiyas atau analogi yang keliru.Karena masalah tabarruk adalah masalah tauqifiyyah. Adapun pendapat imam Nawawi dalam Syarah Shohih Muslim yang membolehkan tabarruk dengan orang sholih adalah pendapat yang harus diteliti.Wallohu’alam bishowwab.
NGALAP BERKAH ANTARA SUNNAH DAN BID’AH
Sebagai seorang muslim yang baik kita harus jeli dalam membedakan mana tabarruk yang sunnah dan yang bid’ah. Tabarruk yang sunnah adalah yang diperintahkan dalam syariah. Dan yang bid’ah adalah yang diada-adakan dan tidak ada sumbernya dalam al Qur’an dan as Sunnah. Tabarruk dilihat dari segi hukumnya bisa tergolong amalan kesyirikan yang mengeluarkan pelakunya dari daerah islam. Seperti mencari berkah dengan “Permata pelaris bisnis, rompi penarik hati,Kotoran kebo kyiai slamet, Dukun Ponari dll. Adapun yang termasuk bid’ah dan menjadi perantara kepada kesyirikan adalah seperti tabarruk kepada makhluk dengan keyakinan bahwa tabarruk pada makhluk tersebut akan berbuahkan pahala karena telah mendekatkan pada Allah. Namun keyakinan dia bukanlah makhluk tersebut yang mendatangkan manfaat atau bahaya. Hal ini seperti tabarruk yang dilakukan orang jahil dengan mengusap-usap kain Ka’bah, menyentuh dinding Ka’bah, mengusap Maqom Ibrohim atau dengan menyentuh tiang masjidi harom dan masjid nabawi. Semua ini dilakukan dalam rangka meraih berkah dari Alloh. Ngalap berkah atau tabarruk semacam ini adalah tabarruk yang bid’ah (tidak ada tuntunannya dalam ajaran Islam) dan termasuk wasilah (perantara) pada syirik akbar kecuali jika ada dalil khusus akan hal tersebut.Wallohu a’lam bishowab.
Semoga Alloh swt selamatkan umat ini dari tradisi ngalap berkah yang telah menjadi salah kaprah di tengah umah ini.
Langganan:
Postingan (Atom)