سأمضي ولو كلفتني الطريق وقل الوفي و خان الصديد سأمضي إلى الله يا صاحبي فإني أخاف عذاب الحريق
Senin, 18 Juni 2012
BAHAGIA SAMPAI SURGA
Bahagia adalah tujuan hidup manusia dimanapun ia berada. Tidak ada satu orangpun di dunia ini kecuali mendambakan kebahagiaan. Akan tetapi seringkali manusia tertipu dengan kebahagiaan palsu yang dibungkus hawa nafsu. Terlalu banyak orang mencurahkan tenaga,pikiran,harta dan waktu namun yang ia dapati kebahagian semu. Begitu juga banyak orang mati-matian memburu kebahagiaan akan tetapi selalu terjebak pada jalan yang buntu. Padahal begitu banyak sekali jalan-jalan menuju kebahagian yang menentramkan qolbu. Kalau kita lihat realita memang kebanyakan orang saat ini tidak tahu tentang jalan kebaikan hakiki sehingga selalu bimbang dan dibayangi rasa ragu.
SARANA BAHAGIA MENUJU SURGA
Banyak sekali sarana menuju kebahagiaan sejati di dunia ini. Kebahagiaan sejati yang menentramkan seseorang didunia dan membawanya ke taman surga. Kebahagiaan yang menjadikan pikiran tenang dan perasaan lapang di dalam dada. Bukan kebahagiaan sesaat yang akan sirna ditelan waktu dan usia. Bukan pula kebahagian yang diakhirnya penuh penyesalan dan air mata.
Untuk menggapai bahagia sampai surga ada beberapa sarana yang harus ditempuh oleh seorang hamba di dunia ini.
1. Iman dan Amal Sholih
Iman dan amal sholih adalah jalan kebahagiaan yang akan mengantarkan pelakunya menuju surga firdaus. Pembaca yang budiman adakah yang lebih indah dari surga firdaus? Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan dan kekal di janah firdaus hanya dengan iman dan amal sholih jalannya.
Di dalam al qur’an alloh menjanjikan kepada orang yang beriman dan beramal sholeh dengan balasan jannah firdaus.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal.Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya. (QS.al Kahfi:107-108)
Tanpa iman dan amal sholih tidak akan mungkin manusia mendapatkan kebahagiaan meskipun bergelimang dengan kenikmatan harta,tahta dan wanita.
2. Tauhid
Tauhid adalah jalan kebahagiaan seorang hamba di dunia dan di akhirat. Tak ada jalan kebahagiaan yang lebih menyelamatkan dari manusia yang senantiasa berbuat dosa kecuali jalan tauhid. Rosululloh saw bersabda:
يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ ، وَلاَ أُبَالِي ، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لاَ تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً.
“Wahai manusia, seandainya dosa-dosamu mencapai langit kemudian engkau meminta ampun kepadaku maka akan aku ampuni dosamu. Wahai manusia, seandainya engkau datang kepadaku dengan dosa seberat bumi Kemudian engkau menghadapKu tanpa menyekutukan denganKu sedikitpun niscaya aku akan menemuidengan ampunan yang semisalnya.(HR.Tirmidzi)
Didalam hadits yang lain alloh menjamin kebahagian berupa surga bagi hambanya yang bertauhid.
مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ.
“Barangsiapa bersaksi bahwa bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Alloh dan Muhammad adalah hamba dan utusan Alloh, dan Isa alaihi salam adalah hamba Alloh dan rosulNya begitu juga kalimat Alloh yang diturunkan kepada maryam dan Isa juga Ruh yang ditiupkan Alloh pada maryam, dan bersaksi bahwasanya surga adalah benar dan neraka juga benar maka Alloh pasti akan memasukkan dia kepada surga dalam kondisi apapun amalan dia.” (HR.Bukhori dan Muslim)
3. Al Ittiba’(pengikutan kepada Nabi saw)
Jalan ittiba’ adalah jalan kebahagian yang dijanjikan mendapatkan kecintaan dari Alloh dan diampuni dosa-dosanya. Alloh SWT berfirman:
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imron :31)
4. Menjauhi segala macam dosa
kebahagian Sejati yaitu dengan menjauhi dosa. rosululloh saw bersabda:
إن العبد إذا أخطأ خطيئة نكتت في قلبه نكتة سوداء فإذا هو نزع واستغفر وتاب سقل قلبه وإن عاد زيد فيها حتى تعلو قلبه وهو الران الذي ذكر الله { كلا بل ران على قلوبهم ما كانوا يكسبون }
“ Sesungguhnya seorang hamba apa bial berbuat satu kesalahan (dosa) maka dititikkan dalam hatinnya satu titik hitam. Apabila dia berusaha menghilangkannya dan beristighfar serta bertaubat maka hapuslah titik tersebut. Jika kembali berbuat dosa maka akan bertambah sehingga memenuhi ruang hati. Itulah yang disebut dengan”Roon”(penutup hati) yang disebutkan Alloh dalam surat al Muthoffifin ayat 14.” sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (HR. at Tirmidzi)
Bagaimana seseorang akan bahagia jika hidupnya penuh degan dosa? Ya, barangkali dia merasa senang dan tertawa ria saat melakkukan dosa. Tapi semua itu hanyalah kesenangan sesaat bukan kebahagiaan sejati . Kesenangan sesaat yang menyisakan kebusukan didalam hati bahkan mematikannya.
Sungguh tidak petaka yang lebih mengerikan bagi kehidupan manusia kecuali kematian hati dan jiwa dari nilai-nilai hidayah Alloh. Hati mereka seolah bagaikan tanah yang tandus yang tak ada kehidupan. Inilah keterpurukan ruhan yang menjadi induk semang kehancuran manusia di dunia dan akhirat. Begitu juga jiwa orang yang berbuat dosa lemah bagaikan sarang laba-laba yang akan porak poranda ketika dihempas tiupan angin yang minimpanya. Dia seolah hidup dalam lorong-lorong kegelapan. Hidup seolah bagaikan bangkai yang dijauhi manusia karena hanya menebar bau busuk kemaksiatan. Keterasingan inilah yang menjadikan pelaku dosa sebenarnya dalam penderitaan.
Pembaca gerimis yang di cintai Alloh…
Mudah-mudahan kita diberikan kemudahan Oleh Alloh dalam menempuh kebahagiaan yang mengantarkan kepada surga. Apa artinya kita di dunia bahagia namun di akhirat kita menanggung derita yang tidak ada batasnya.Sekarang Sudah saatnya kita menempuh jalan kebahagian sejati yang mengantarkan kita pada bahagia di dunia dan di surga. Wallohu a’lam bishowab.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar