AKU AKAN BERJALAN WALAU SERIBU ARAL 'KAN MERINTANG

Senin, 18 Juni 2012

AGAR PASUTRI MAKIN ROMANTIS

Mahligai keluarga memang tak pernah surut dari hempasan badai problematika. Satu permasalahan selesai datang lagi masalah baru bagaikan deburan ombak silih berganti di laut yang biru. Seringkali kita tarik ulur dengan pasangan kita disaat percikan-percikan masalah mulai menyulut rumah tangga kita. Kemelud kekerasan pun terkadang tak terhindarkan sebagai lampiasan atas bongkahan permasalahan yang menggumpal dari dalam perasaan. Kita semua sadar bahwa jalan pernikahan bukanlah jalan yang selalu wangi, mesra dan bertabur bunga. Namun ia adalah jalan berliku yang penuh dengan ujian dan rintangan. Banyak orang mengira bahwa hari-hari yang akan dilaluinya akan selalu romantis seperti saat meminang dan bulan madu di minggu-minggu perdana.Memang begitulah pernak-pernik mendayung bahtera keluarga yang tak pernah lepas dari problematika. Namun Satu hal yang harus kita ingat. Meskipun proplematika tak kunjung reda, jangan sampai romantika rumah tangga kita pudar ditengah gelombang permasalahan. Akhirnya bahtera rumahtannga kita pun kandas ditengah perjalanan. Naudzubillahi mindzalik. MENGHADIRKAN SIKAP ROMANTIS Ditengah dahsyatnya samudra kehidupan sikap romantis antara pasutri harus senantiasa dihadirkan. Banyak suami atau istri mengeluh karena pasangannya tidak romantis.Bertahun-tahun mencoba bertahan namun seolah terasa garing dan hambar tanpa keromantisan. Memang sikap romantis bagaikan mata air yang menyejukkan kehidupan keluarga. Siapapun kita dan berapapun usia rumah tangga kita pasti mendambakan sikap romantis hadir di tengah-tengah keluarga kita. Suami maupun istri selalu mendambakan pasangan yang romantis. Sikap romantis sebenarnya bukan sekedar ungkapan kata-kata cinta dan sayang saja. Namun keromantisan adalah ekspresi dari segala bentuk ketulusan cinta terhadap pasangan kita. Betapa banyak orang berkata romantis namun perbuatannya justru sebaliknya. Akan tetapi banyak juga tipe orang yang tidak bisa berkata romantis namun perbuatan dan perhatiannya mencerminkan keromantisan yang dalam. Tidak terbayangkan jika sikap romantis tidak hadir menjamah keluarga kita. Pasutri seolah bagaikan robot yang terus bekerja dan tak tersentuh perasaan. SIAPA YANG HARUS MEMULAI? Masin-masing pasutri seyogyanya mengerti karakter pasangannya. Dalam hal ini tidak selamnya suamilah yang harus memulai sikap romantis. Hal tersebut karena memang kebanyakan sikap istri cenderung pemalu di banding suami. Akan tetapi jika sang istri melihat suami bertipe “dingin” maka sang istrilah yang harus memecah kebekuan tersebut. Barangkali memang sifatnya demikian atau karena sikon tidak konduksif untuk bermesra-mesraan. Jangan sampai malah kucing-kucingan untuk sekedar bersikap romantis. Kenapa harus kucing-kucingan toh hal tersebut halal dan gratis. Rasa malu memang dianjurkan akan tetapi pada kondisi tertentu hal tersebut harus dijauhkan. Dan tentunya para pasutri tahu akan kondisi-kondisi tersebut. Intinya masing-masing pasangan harus faham kondisi masing-masing sehingga tahu siapakah yang harus memulai. KIAT AGAR PASUTRI LEBIH ROMANTIS. Berikut ini beberapa kiat agar pasutri lebih romantis. Semoga bisa menjadi inspirasi buat pasangan kita. 1. Panggilah dengan Nama yang baik Panggilan yang baik kepada pasangan merupakan tuntunan nabi saw. Seringkali nabi saw memanggil istri kesayangan beliau(Aisyah rdha) dengan panggilan “Ya Humaira’/wahai istriku yang pipinya merah delima !” atau “Ya ‘aisy” kependekan dari A’isyah yang menunjukkan panggilan kesayangan dalam bahasa Arab. Pertanyaannya Pernahkan kita memangggil pasangan kita dengan nama kesayangannya atau kata-kata sayang dan cinta? Atau justru kita seenaknya memangggil pasangan kita laksana pembantu rumah tangga? Tentunya para pembaca lebih tahu jawabannya. 2. Jangan sungkan memberi Pujian. Pujian seseorang terhadap pasangan hidupnya memberikan nuansa romantis dalam keluarga. Alangkah indahnya jika suami atau istri senantiasa memberi pujian kepada pasangan meskipun dalam kebaikan yang kecil dan dianggap sangat remeh. Apa salahnya kita ucapkan ”jazakumulloh khoir wahai istri/suamiku tercinta ” atas segala perbuatan baiknya. Selain hal itu membangkitkan suasana romantic antar pasutri juga akan memperkokoh ikatan cinta dalam jiwa. 3. Buanglah Kebiasaan Buruk. Salah satu pembunuh keromantisan adalah KDRT. Kekerasan dalam rumah tangga seringkali muncul karena kebiasaan buruk seperti mudah memukul atau memaki. Betapa banyak gara-gara masalah sepele suami memelototi istri dengan sadis bahkan membentak atau berkata kotor. Kebiasaan inilah yang seringkali memupuskan keromantisan antar pasutri atau anggota keluarga. Suasana inilah yang menjadikan istri merasa sungkan mengutarakan masalah dari hati ke hati. Termasuk kebiasaan buruk antar pasutri adalah saling olok- mengolok hanya masalah status keluarga yang munkin berbeda. 4. Berikanlah perhatian yang spesial. Keromantisan akan muncul jika masing-masing memberikan perhatian pada pasangan. Terlebih perhatian special pada perkara-perkara tertentu seperti membuatkan minuman dan makanan kesukaan, berdandan dan berpenampilam OK sesuai yang diinginkan pasangan,memijati badan saat pasangat sakit atau capek,dll. Bagi seorang suami sangat disarankan untuk lebih perhatian kepada istri sedang hamil. Seringkali kurangnya perhatiann dalam kondisi lemah tersebut memudarkan keromantisan antar pasutri. 5. Memberi hadiah. Sering-seringlah memberikan hadiah pada pasangan kita Karena Rosululloh saw bersabda (( تهادوا تحابوا )) “Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian saling mencintai” (HR.Baihaqi) Jangan selalu berfikir bahwa hadiah adalah harus selalu sesuatu yang mewah berupa perhiasan emas dan berlian. Barangkali sebuah jilbab islami atau cadar lebih memberi kesan pada pasangan kita. Bisa juga dengan membelikan baju tidur atau buku-buku islami yang sesuai dengan keadaan pasangan kita. Bahkan setangkai bunga mawar didepan rumah kita atau sebait puisi cinta bisa jadi hadiah terindah bagi pasangan kita. Semua itu tidak lain karena hadiah sarat dengan makna cinta, rasa kasih sayang dan tulusnya perhatian yang senantiasa dikenang. Makna-makna itu berpadu dalam sebuah wujud yang nyata pada benda yang bernama”hadiah”. Oleh karena itu bersegeralah memberi hadiah pada pasangan anda. Sikap Romantis yang Selalu dinamis. Jangan beranggapan sikap romantis hanya dianjurkan pada pasutri yang masih muda saja. Sedangkan yang telah senja tidak butuh semua itu. Menghadirkan sikap romantis harus selalu di update setiap saat. Betapa banyak para pasutri yang merindukan sikap romantis hadir kembali ditengah gelombang masalah dalam keluarga. Terutama bagi mereka yang menjalani pernikahannya diatas 25 tahun ke atas. Oleh karena itu menghadirkan kembali sikap romantis untuk menghangatkan suasana merupakan ladang amal yang berpahala insya alloh. Sikap romantis tersebut akan memberi warna baru setelah sekian lama memudar di telan dahsyatnya gelombang permasalahan. Sesekali luangkan waktu untuk bertamasya berdua. Lupakan semua beban keluarga kemudian mengingat kembali hari-hari pertama mengenal dia. Ingatlah saat pertama kali melihat wajahnya, mendengar namanya,mengkhitbah dan kemudian bertekad menikahinya. Begitu juga Ingatlah kata-kata mesra bersama untaian bunga yang dulu terucap indah berdua. Wahai pasutri yang mungkin mulai merasa bosan dengan pasangannya ingatlah hari-hari pertama membuka lembaran barumu yang penuh cinta itu. Bukankah dulu engkau selalu bergandeng mesra kemana saja? Dan bukankah pula engkau selalu bercanda tawa sambil menikmati makanan sepiring berdua? Kalau kita tengok rumah tangga rosululloh saw maka banyak kita dapati sikap Rosulullah yang terkesan romantis pada para istrinya. Satu hari beliau berlomba lari dengan Aisyah Ra. dan akhirnya Aisyah mendahului Rosulullah saw. Di kesempatan lain Rosululloh menang atas Aisyah disaat badannya mulai bertambah gemuk di banding awal-awal nikah dengan Rosulullah saw. Yang menakjubkan berjalannya waktu tidak mengurangi kemesraan dan keromantisan keluarga Nabi saw. Bahkan pada suatu hari Aisyah ra. Berduaan dengan Rosulullah saw seraya menyandarkan dagunya ke punggung Rosulullah saw sambil melihat para budak Habasyi yang sedang berlatih senjata untuk berjihad. Dikatakan pada Aisyah istri beliau tercinta “Sudah puaskah Engkau wahai Aisyah menyaksikan pertunjukan tersebut?” Subhanalloh, keromantisan yang menakjubkan! Benar-benar cinta memang tak lapuk dimakan usia. Kalau kita renungkan Sunggguh gambaran sikap romantis yang selalu dinamis di contohkan rosululloh saw pada umatnya. Pertanyaanya mampukah kita mewujudkannya? Jawabannya kami serahkan pada anda. Namun Kami yakin dengan doa dan usaha nyata harapan rumah tangga kita akan terwujud dengan izin Alloh Ta’ala. Wallohu ‘alam bishowab.

Tidak ada komentar: