Begitulah kalimat yang semestinya kita ucapkan ketika hendak mengajari anak kita berdoa kepada Alloh. Jika anak di besarkan dengan kasih-sayang maka akan tumbuh berkembang menjadi pribadi mulia dengan matang. Dan Jika anak diajarkan padanya hanya meminta pada Alloh, maka akan lahir jiwa muwahid dan pejuang.
SEJAK DINI AJARKAN ANAK KITA BERDOA DAN MEMINTA HANYA KEPADA ALLOH
Kalau kita pelajari siroh nabi saw maka akan kita dapati bahwa nabi saw sejak dini telah mengajarkan pada anak hanya meminta kepada Alloh.Pada suatu hari Ibnu Abbas rdhma berjalan dibelakang Rosululloh . Dalam satu riwayat ia dibonceng di belakang Rosululloh . Dalam setiap kesempatan nabi tak pernah lepas dari dzikir, dakwah, nasihat dan bimbingan kepada orang yang bersamanya. Pada momen yang baik tersebut Rosululloh memberikan nasihat kepada Ibnu ‘Abbas yang masih kecil dengan haditsnya yang sangat terkenal:
(( يَا غُلاَمَ إِنيِّ أُعَلِمُكَ كَلِمَاتٍ اِحْفَظِ اللهَ يَحَفْظكَ اِحْ فَظِ اللهَ تَجِدْهُ تِجَاهَكَ إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَاعْلَمُ أَنَّ الأُمَةَ لَوِ اجْتَمْعَتُ عَلََى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُُ لَكَ وَلَوِ اجْتَمَعُوْاعَلىَ أَنْ يَضُرُوَكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضْرُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءِ قَدْ كَتَبَه اللهُ عَلَيْكَ رُفِعَتِ الأُقَلاَمُ وَجَفَتِ الصُحُفُ ))
“Wahai anak (kecil), saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah Alloh, niscaya Dia akan menjagamu, Jagalah Alloh niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Alloh, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Alloh. Ketahuilah, sesungguhnya jika suatu umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Alloh tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu, niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Alloh tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.” (HR. at-Tirmidzi)
Satu poin besar dari kumpulan mutiara nasihat diatas adalah sabda nabi saw
(إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ)’apabila engkau meminta ,maka mintalah kepada Alloh’. Begitu agungnya nasihat nabi saw kepada ponakannya yang masih kecil. Memang Pendidikan tauhid sejak dini merupakan mahaj nabawi dalam mendidik anak secara islami. Dengan demikian fitroh anak akan terjaga dan mengakar kokoh di dalam dasar jiwa.
Di dalam hadits tersebut rosululloh mengajarkan implementasi tauhid yang paling dasar yaitu hanya meminta kepada Alloh dalam segala hal. Inilah yang harus kita ajarkan kepada anak didik kita. Kita harus tanamkan dalam-dalam bahwa hanya Alloh tempat meminta segala kebutuhan. Semua itu karena Allohlah pecipta segala sesuatu dan ditangannyalah segala manfaat dan karunia. Adapun makhluk maka dia hanya sebagai sebab dan perantara. Sedangkan penentu utama adalah Alloh swt. Jika Alloh berkendak memberi sesuatu pada hambaNya maka tidak ada satupun yang bisa menghalanginya. Begitu juga ketika Alloh menahan seseuatu maka tak ada satupun yang bisa memberinya meski segala seba ditempuh dan di lakukan.
Saudaraku tercinta…anak-anak kita harus faham akan hal ini. Begitu juga harus terbiasa meminta hanya kepada Alloh karena dialah dzat yang maha pemberi. Nasihat yang sangat agung tersebut hendaknya menjadi renungan bagi para orang tua dalam mendidik buah hatinya.
Kenalkan pada anak makna Asma’ul Husna
Orang tua harus menamkan kepada anaknya makna-makna asma’ul husna. Selain kita suruh mereka menghafalnya kita jelaskan pula makna dan kandungan nama tersebut kepada mereka. Seperti nama Alloh “Al Wahhab(Maha Pemberi),al Mannan(Maha Mengaruniai) , ar Rozzaq(Maha Pemberi Rizqi)dll. Dengan mengenalkan makna dan kandungan nama tersebut harapannya akan menguatkan benih tauhid yang telah bersemayam dalam jiwanya. Dengan demikian anakpun akan mengerti bahwa selain Alloh bukanlah tempat meminta dan berdoa. Jangan sampai mengajarkan anak meminta pada penghuni kubur sebagaimana yang dilakukan banyak orang saat mengajak anaknya ziaroh kubur. Begitu juga jangan mengajarkan meminta kepada para dukun saat anak sedang sakit dan hendak berobat. Kita harus tanamkan dalam-dalam bahwa hanya kepada Alloh tempat berdoa dan meminta segala kebutuhan.
Saudaraku…jangan sungkan-sungkan berkata pada buah hati kita misalnya, “sayang…klo adik pengen pinter,pengen di beliin baju baru,tas baru dll, jangan lupa ya berdoa meminta pada Alloh agar ayah/ibu di beri kemudahan membelikan permintaan adik”. Ungkapan tersebut memang sederhana. Namun anak akan belajar mengerti bahwa orang tua yang dia meminta kepadanya hanyalah sekedar wasilah dan bukan pemberi segalanya.
Waspadailah lingkungan dan acara Televisi
Lingkungan sering kali menjadi kendala besar dalam mendidik anak-anak kita. Hari ini sangat susah sekali mendapatkan lingkungan yang mendidik anak bertauhid dan berakhlaq mulia. Oleh karena itu selain selektif harus juga ada upaya islamisasi lingkungan sekitar kita. Jangan biarkan anak kita didik lingkungan yang tidak islami. Hal tersebut karena kita dan anak kita adalah bagian darinya. Lingkungan syirik akan mencetak generasi yang mendua saat berdoa pada sang pencipta. Begitu juga lingkungan yang bobrok akan menjadikan sensitivitas anak-anak kita lemah dalam menjalankan perintah Alloh.
Adapun berkaitan dengan televisi hari ini banyak sekali sinetron anak yang merusak fitroh dan aqidah tauhid anak. Banyak orang tua yang tidak sadar bahwa seringnya anak nomton kartun /film yang tidak mendidik akan berpengaruh bagi aqidah anak. Memang pengaruh tersebut tidak muncul secara langsung. Tapi minimal mindset anak cenderung berfikir bahwa selain Alloh ada kekuatan lain yang bisa menandinginya. Film Doraemon misalnya, kalau kita cermati Film tesebut mengajari anak berbuat syirik karena seringkali tokoh utamanya meminta hal-hal yang sebenarnya tidak bisa di lakukua kecuali Alloh. Begitu juga Kera sakti, Avatar, Dragon Ball dan semisalnya adalah tayangan sinetron anak yang mengajarkan praktek kesyrikan berupa penyembahan terhadap dewa-dewa. Orang tua harus jeli dan selektif dengan tayangan televisi terutama disaat liburan. Pastikan orang tua selalu melakukan controlling dengan tayangan anak. Sehingga aqidah anak kita benar-benar murni dari kesyirikan.
Memilih timing yang tepat.
Orang tua harus tahu kapan waktu yang tepat mengajarkan pada anaknya berdoa pada Alloh. Rosululloh saw pun senatiasa memilih waktu-waktu yang tepat ketika memberikan pengajaran. Inilah salah satu kunci rahasia kesuksesan pendidikan nabi saw.
Pada usia anak mencapai tujuh tahun di dalam islam seorang anak mulai diperintahkan menegakkak sholat. Karena pada fase perkembangan itulah seorang anak mulai menginjak usia tamyiz(fase dimana anak membedakan antara baik dan buruk). Tidak ada ajaran dalam agama apapun selain islam yang menganjurkan anak seusia tersebut untuk mulai berinteraksi dengan sang pencipta. Kalau kita renungkan ada rahasia besar di balik perintah pertama kali yang yang harus ditegakkan seorang anak adalah menjalankan sholat dan bukan bersyahadat. Semua itu karena fitroh mereka memang tauhid sehingga pertama kali yang diperintahkan adalah upaya penjagaan fitroh tauhid tersebut dengan sholat.
Disaat itulah kita ajarkan pada buah hati kita berdoa hanya kepada Alloh tempat meminta segala sesuatu. Kita bimbing sang anak untuk selalu berdoa setelah menjalankan sholat. Kita ajarkan doa-doa beserta adabnya. Kemudian kita ajak praktek langsung bermunajat kepada Alloh disamping kita. Disaat itulah kita bisikkan dengan penuh kelembutan kepada buah hati kita ” Sayang…Mintalah kepada Alloh!”
Semoga anak-anak kita kelak menjadi generasi robbani yang menjadi penerus perjuangan menegakkan kemurnian islam. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar