ORANG TERCINTA
(Pantai Aden.Yemen,30 dzulhijah 1430 H/16 November 2009)
Orang tercinta memang sulit untuk dilupa,kedatangannya membawa bahagia penuhi jiwa.dan kepergiannya membawa seonggok duka didalam dada.
Tak semudah melupakan dan meninggalkan orang tercinta .Terkadang air matapun deras menetes di sudut kelopak mata.Bukan karena cengeng, tapi rasa haru akan nilai sebuah ukhuwah yang dulu pernah terjalin indah.Begitu juga wanginya kebersamaan yang barangkali tak ditemui di kemudian hari di dunia ini.
Namun inilah persahabatan di dunia ini.Ada yang datang dan ada yang pergi.Bagaikan deruh ombak yang bergelora silih berganti.
Ada saat bertemu yang membahagiakan.Dan ada pula saat berpisah yang menggumpalkan kesedihan.
Inilah sebenarnya ujian hati dan cinta.Apakah kita termasuk orang – orang yang setia karena Allah SWT saat menjalin persahabatan kita.Dan apakah kita tergolong jiwa-jiwa yang mendo’a untuk para sahabat kita saat jiwa berpisah dengannya? Begitu juga masihkah kita menyambung benang cinta yang bernama silaturahmi walau hanya dengan mengirim sepatah kata?
Itulah sebenarnya persahabatan dan ukhuwah.Yang takkan pudar dengan berpisah waktu dan tempat dirasah.Bahkan terkadang kita mendapatkan nilai dari kebersamaan dan ukhuwah ketika orang tercinta jauh berpisah.
Ada senyum manisnya yang menghibur duka.Nasihat-nasihatnya pun gemerisik di lubuk jiwa,laksana deruh ombak yang riuh menepi ke pantai membawa busa.Rona kerinduannya bening bagaikan birunya air laut yang mendamaikan pandangan mata.Dan ketulusan cinta dalam hatinya bersinar terang bagaikan mentari terbit di balik batas cakrawala.
Terkadang kita ingin kembali bersama.Berenang dalam samudra ukhuwah.Bermain dengan riuh ombak-ombak canda tawa yang meriah.Begitu juga berjalan menyusuri pantai cinta bersama belaian silirnya angin kerinduan yang begitu ramah.
Ramah sentuhannya,membuat jiwa seolah terbang mengangkasa.Rabbii… jadikan kami orang-orang yang saling mencintai karena ridhaMu semata.
SUBHANALLAHI LAA QUWWATA ILLA BILLAHI TA’ALA.
PESONA MIMBAR CINTA
(Sana’a,Markaz Dakwah 16/11/1430 H – 03/12/2009)
Pernikahan adalah mimbar cinta yang di kumandangkan diatasnya nasihat-nasihat cinta.Nasihat yang tulus dan ikhlas antara dua jiwa. Dua jiwa yang menyatu dalam ikatan iman dan jalinan taqwa.
Mimbar cinta adalah panggung menebar pahala yang terpancar dari ayat-ayat cinta. Ayat cinta yang gemerlap didalam dada orang yang bertaqwa.Menghiasi langit jiwa bagai gemintang di malam gulita.
Ialah majelis pengobat hawa.Penyejuk hati bagai oase di gurun sahara.Menepis asmara liar dan membimbing cinta buta menuju pelaminan yang mulia.Pelaminan tempat menjaga kesucian.Pelaminan yang penuh idaman tempat menaruh harapan.Dimasa depan.Tuk menepis hari-hari mengarungi jeramnya samudra kehidupan.
Mimbar cinta adalah majelis bertemunya cinta-cinta yang mulia.Cinta yang jauh dari lumuran hawa.Cinta yang membuat pemiliknya menjadi sang pembela.Saat kekasih sejatinya di cela dan di hina.Disinilah cinta sejati di uji dan di tempa.Bukan sekedar kata manis di bibir kita.Bukan pula sikap romantis sesaat saja.Namun pengorbanan dan keikhlasan ,pengertian dan memaafkan;serta saling terbuka tuk menuju kelanggengan yang di harapkan.
Inilah yang membuat kita mengerti akan cinta sejati.Tempat hamba menata diri menuju pengadilan cinta ilahi.Hari dimana cinta-cinta dosa dimintai pertanggungjawabannya.Hari dimana cinta dusta tersingkap dari pemiliknya.Dan hari dimana para penyembah cinta tersadar akan tipuan hawa nafsunya.
Disitulah pemilik cinta sejati berseri-seri.Wajahnya bersinar bagai rembulan di malam hari.Semua itu sebagai balasan atas cintanya yang tulus pada ilahi.
Mimbar cinta tempat bernaung kegundahan jiwa.Kegundahan jiwa karena asmara yang panas membara.Asmara membara yang menjerumuskan ke jurang zina.Di mimbar inilah ketenangan hidup dunia di jumpa.Di mimbar cinta pula kedewasaan cinta terbukti dalam realita.
Ada senyum manis yang merekah dan berseri.Terhambur mewangi bagaikan kuntuman mawar dan melati.Ada pula pesona rindu yang mencair dan menghangatkan lubuk sanubari.Mendekap jiwa kuat,memberi semangat demi mengarungi lika-liku di kelak hari.
Mimbar cinta tempat mendidik kesabaran cinta.Melatih dan menempa jiwa tegar menjalani suka nan duka.Dialah mimbar tuk mengawal perjalanan cinta.Perjalanan sejati seorang hamba menuju pemilik setiap jiwa.Dia pulalah mimbar yang mentazkiyyah cinta dari kerak dan noda hawa.Noda yang terselip disudut jiwa.Dan terkadang bergelantungan dilangit hati penuh birahi pada wanita.
Oh mimbar cinta….bagai safinah penyelamat cinta dari hempasan badai hawa.Mimbar tempat berlayar di tengah badai nafsu dan angkara.Mengantarkan kita menuju dermaga ketenangan jiwa yang di damba.Dermaga ketenangan jiwa yang bernama pernikahan yang di sucikan oleh dien yang mulia.
Ada nasihat-nasihat penyejuk jiwa.Membersamai diri membina rumah tangga islami nan bahagia.Nasihat taqwa yang terhambur dari lubuk jiwa.Bagaikan bintang gemintang yang bertaburan di angkasa raya.Menjadi penghias malam dan menjadi petunjuk musafir menuju tujuannya.
Mimbar cinta mimbar orang-orang bertaqwa dalam bercinta.Mimbar menyemai benih-benih kasing sayang dalam keluarga.Mimbar cinta mimbar pengubah asmara dosa menjadi ladang pahala.Ladang pahala yang tumbuh subur buah kesabaran dan dipagari kuatnya jalinan taqwa.
Saudaraku tercinta…
Selamat mengarungi bahtera mimbar cinta.Semoga setiap desah cinta kita bernilai ibadah dan berpahala di sisiNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar